Show simple item record

dc.contributor.authorRiyanto, Agus
dc.contributor.authorWahyono, Tri
dc.date.accessioned2015-11-02T01:57:48Z
dc.date.available2015-11-02T01:57:48Z
dc.date.issued2015-07-30
dc.identifier.citation------- 1986, AASHTO Guide For Design Of Pavement Structures Freddy L Roberts et al., 1991, Hot Mix Asphalt Materials, Mixture, Design and Construction, First Edition, NAPA Education Foundation Lanham, Maryland Hutama Prima, PT, 2002, Perencanaan Campuran Asphalt Emulsi Bergradsi Rapat (Dense Graded Emulsion / DGEM), Cilacap Khairudin, A., 1990, Pengkajian Pemanfaatan Teknologi SMA dengan Serat Selolusa Sebagai Bahan Tambah di Indonesia, DPU, Dirjen Bina Marga. ------- 1990, The Shell Bitumen Hand Book Subagyo, P., Djarwanto, 2005, Statistika Induktif, Edisi 5, BPFE – Yogyakarta. Supranto, 2005, Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ke-5, Erlangga, Jakarta. Tjokrodimulyo, K., 1995, Bahan Bangunan, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada. Widodo, S., 2006, Perencanaan Campuran Aspal Dingin Menggunakan Aspal Emulsi Rapid Setting, Lembaga Penelitian UMSin_ID
dc.identifier.issn2339-028X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6245
dc.description.abstractGenangan air umumnya menimbulkan banyak kerusakan pada permukaan perkerasan jalan, akibat genangan lapis perkerasan aspal menjadi rapuh dan mudah mengelupas karena aspal teroksidasi dan tidak dapat mengikat agregat dengan baik. Terkait dengan hal di atas peneliti mencoba melakukan penelitian terhadap penggunaan filler semen portland pada campuran SMA. Penambahan filler semen diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap keawetan (durabilitas) dan nilai struktural campuran SMA. Metode yang digunakan adalah experiment yang dilakukan di Laboratorium Bahan Perkerasan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini menggunakan kadar aspal dengan variasi 5, 6, 7, 8, 9 %, setiap variasi dibuat 3 buah sampel. Dengan kadar aspal optimum sebesar 6,7 % dipakai pembuatan sampel dengan penambahan filler 1, 1,5, 2, 2,5, 3 % dan variasi rendaman 24 jam serta 3, 7, 14, 28 hari, selanjutnya dianalisis tingkat perubahan yang terjadi dari aspek durabilitas dan aspek struktural yang ada . Penambahan kadar filler semen secara umum meningkatkan nilai durabilitas dan nilai struktural campuran SMA. Hasil penelitian menunjukkan secara umum variasi filler semen memberikan kontribusi positip pada campuran SMA. Pada kadar filler 1, 1,5, 2, 2,5 % diperoleh sisa penurunan nilai stabilitas terhadap waktu rendaman seluruhnya sebesar ≥75 %, sehingga sifat durabilitas campuran SMA dapat dikatakan cukup durabel. Sisa penurunan nilai stabilitas pada kadar filler 3 % terhadap waktu rendaman 3, 7, 14 hari sebesar ≥75 %, tetapi terjadi penurunan pada rendaman 28 hari nilai durabilitas yang ada menjadi < 75 %, selanjutnya dua variabel, lama rendaman dan indeks penurunan stabilitas, tiap variasi kadar filler dicari hubungan korelasi dan regresinya. Hasil korelasi dan regresi menunjukkan adanya korelasi negatif antara dua variabel. Nilai struktural berdasarkan AASHTO 1986 untuk jalan luar kota diperoleh nilai a1 terendah (kadar filler 1 %, rendaman 28 hari) a1= 0,372 dengan nilai Smix=320.256,35 Psi. Nilai a1 untuk jalan dalam kota hasil terendah (kadar filler 1 %, rendaman 28 hari), a1 = 0,349 dengan nilai Smix 279.961,30 Psi.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectAASHTOin_ID
dc.subjectFillerin_ID
dc.subjectDurabilitasin_ID
dc.subjectNilai Strukturalin_ID
dc.subjectSMAin_ID
dc.titlePengaruh Penambahan Filler Semen Dan Lama Rendaman Terhadap Sifat Durabilitas dan Nilai Struktural Split Mastic Asphalt (SMA)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record