Show simple item record

dc.contributor.authorAisyah, Riandini
dc.contributor.authorCandrasari, Anika
dc.contributor.authorShobahiya, Mahasri
dc.date.accessioned2015-12-10T02:34:01Z
dc.date.available2015-12-10T02:34:01Z
dc.date.issued2011-03
dc.identifier.citationFarikhatin, Anis. 2008. Pendidikan Kesehatan dan Reproduksi di Tengah Tantangan dan Harapan. http://guru-merdeka.blogspot.com (diakses pada tanggal 20 Februari 2010). Muliono, Laurike. 2003. Proses Kesehatan Aktif Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta : PKBI, BKKBN, UNFPA. Sherris, J. 2000. Kesehatan Reproduksi Remaja:Membangun Perubahan Bermakna. Jurnal OutLook.Vol.16. Washington : PATH. Starawaji. 2009. Remaja dan Peranan Agama. wordpress.com (diakses pada tanggal 20 Februari 2010). Syarif. 2008. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja: Bagaimana Menyikapinya?. http://www.halalsehat.com (diakses tanggal 20 Februari 2010).in_ID
dc.identifier.issn1410-9344
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6347
dc.description.abstractRemaja adalah 15 % dari total penduduk, pada usia ini akan ditentukan momentum awal apakah mereka akan menjalani seks bebas atau tidak. Usia remaja merupakan usia yang sangat rentan untuk melakukan hubungan seks dan bertindak di luar kebiasaan. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut secara psikologis rasa ingin tahu terhadap sesuatu sangat besar. Data World Health Organization (WHO), setiap tahun 15 juta remaja mengalami kehamilan dan 60 % persen di antaranya berupaya mengakhirinya. Hubungan seks di luar nikah menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja yang benar mengenai kesehatan reproduksi dari aspek kesehatan dan agama. Sasaran kegiatan ini adalah remaja Karang Taruna “Fajar Kusuma” Desa Windan, Makamhaji, Kartasura. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Evaluasi tingkat keberhasilan pendidikan kesehatan ini dengan melakukan pretest dan posttest pada remaja. Berdasar hasil dari 25 remaja didapatkan nilai pretest rata-rata peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ditinjau dari aspek kesehatan, agama, dan sikap berturut-turut adalah 7.56, 7.76, dan 2.60 sedangkan rata-rata nilai postest berturut-turut adalah 7.88, 8.04, dan 2.64. Apabila dibuat persentase maka peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ditinjau dari aspek kesehatan, agama, dan sikap berturut-turut sebesar 32%, 28%, dan 4%, dengan demikian dapat dilihat bahwa pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ditinjau dari aspek kesehatan mengalami peningkatan yang paling besar dibandingkan pengetahuan dari aspek agama dan sikap meskipun rata-rata nilai postest yang paling besar adalah nilai pengetahuan dari aspek agama.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectremajain_ID
dc.subjectkesehatan reproduksiin_ID
dc.subjectpengetahuanin_ID
dc.titleEdukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Karang Taruna “Fajar Kusuma” Desa Windan, Makamhaji, Kartasurain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record