dc.identifier.citation | Bialystok, E. 1990. Communication Strategies: A Psychological Analysis of Second-Language Use. Oxford: Blackwell. Brown, H. Douglas. 2011. Principles of Language Learning and Teaching. Fuor Edition. San Farnsisco State University. Corder, S.P. 1983. Strategies of communication. In C. Faerch and G. Kasper (eds). Strategies in Interlanguage Communication (p. 193). London: Longman. Coyle, D. 2006. “Developing CLIL: Towards a Theory of Practice” dalam Monograph 6 (pp. 5–29) Barcelona: APAC. Coyle, D. 2007. “The CLIL Quality Challenge” dalam D. Marsh & D. Wolff (eds) Diverse Contexts – Converging Goals: CLIL in Europe (pp. 47–58). Frankfurt: Peter Lang. Christie, F. (ed.). 1999. Pedagogy and the Shaping of Consciousness. London: Continuum. Dalton-Puffer, C. 2007. Discourse in CLIL Classrooms. Amsterdam: Benjamins. Edi, Mawardi. 2015. “Pada MEA 2015 TKA Harus Bisa Bahasa Indonesia” https://www.linkedin.com/pub/mawardi-edi (20 Januari 2015). Faerch, C. and Kasper, G. (eds). 1983. Strategies in Interlanguage Communication.London: Longman. Firkins, Arthur; Forey, Gail dan Sengupta, Sima. 2007. “A Genre-Based Literacy Pedagogy: Teaching Writing to Low Proficiency EFL Students”, English Language Teaching Journal, Oktober, 2007. Halliday, M. A. K. 1978. Language as a Social Semiotic: the Social Interpretation of Language and Meaning. London: Edward Arnold. Halliday, M. A. K. 1994. An Introduction to Functional Grammar (Second Edition). London: Edward Arnold. Gefäll, C. and Unterberger, B. 2007. The Vienna Dual Language Programme: AnEvaluation of Year 1 (2006/07). Unpublished research report, University ofVienna. Hymes, Dell. 1974. Foundations in Sociolinguistics: An Ethnographic Approach.Philadelphia: University of Pennsylvania Press. Krashen S.D. 1982. Principles and Practice in Second Language Acquisition. Oxford/New York: Pergamon Lightbown, P.M. and Spada, N. 2006. How Languages are Learned (2nd revised edn). Oxford: Oxford University Press. Macken-Horarik, M. 2001. ‘Something to shoot for: a systemic functional approach to teaching genre in secondary school science’ dalam A. M. Johns (ed.) Genre in the Classroom: Multiple Perspectives. London: Lawrence Erlbaum Associates. Martin, J. R. 1992. English Text. Amsterdam: Benjamins. Muhadjir, Noeng. 1995. “Problematika Pendidikan Menghadapi Tantangan Tahun 2020”. Makalah pada Seminar HIPISS Cabang Yogyakarta di UGM tanggal 24 oktober 1995. Rothery, J. 1996. ‘Making changes: developing an educational linguistics’ dalam R. Hasan and G. Williams (eds.). Literacy in Society. London: Longman. Savage, Jonathan. 2011. Cross-Curricular Teaching and Learning in the Secondary School. London: Routledge. Subyantoro. 2014. Teori Pembelajaran Bahasa: Implementasi Psikolinguistik Pendidikan. Semarang: Unnes Press. Zarobe, Yolanda Ruiz de & Catalán , Rosa María Jiménez. 2009. Content and Language Integrated Learning Evidence from Research in Europe. Bristol: Multilingual Matters. | in_ID |
dc.description.abstract | Sudah menjadi komitmen bersama bahwa dalam rangka menyongsong era pasar tunggal Asean 2015, maka bangsa Indonesia dituntut memiliki bekal sejumlah sumberdaya manusia yang berkualitas di berbagai bidang profesi dan keahlian. Para ahli memprediksikan, bahwa pada era tersebut masing-masing bangsa akan berkompetisi secara ketat agar bisa menjadi pemenang.Dengan pengertian menang sebagai Bangsa yang unggul dalam hal kualitas dan kuantitas segala produknya baik ekonomi,budaya, maupun iptek. Oleh karena itu, ikhtiar untuk mempersiapkan bekal diri berupa keunggulan sumberdaya manusia adalah suatu keniscayaan.
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Jika dihadapkan dengan tantangan masa depan yang ditandai dengan iklim kompetisi yang sangat ketat,tak pelak lagi bahwa satu-satunya jalan yang paling efektif bagi bangsa Indonesia adalah mempersiapkan generasi baru yang memiliki keunggulan. Menurut Muhadjir(1995:9) paling tidak dibutuhkan suatu model pendidikan yang secara efektif mampu melahirkan tipologi manusia yang diharapkan, yaitu model pendidikan yang mampu mengemban tugas mengejar keahlian yang disyaratkan dalam kompetisi global. Demikian juga dengan pembelajaran Bahasa Indonesia, haruslah mampu menyiapkan SDM unggul pada era MEA tersebut. Konsep 4C (content, communication, cognition, culture) dalam pendekatan CLIL memungkinkan peserta didik pada pembelajaran bahasa Indonesia terkembangkan kompetensi dan tidak tercerabut dari akar budayanya. | in_ID |