MENGURAI AKAR KEKERASAN ETNIS PADA MASYARAKAT PLURALIS
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor personal, sosial, budaya, dan
politis yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan antaretnis Jawa dan etnis Cina.
Pendekatan multi metode kuantitatif-kualitatif digunakan untuk mengungkap fenomena
kekerasan etnis. Hasilnya menunjukkan bahwa: pertama, faktor-faktor yang melatarbelakangi
dalam memotivasi munculnya kekerasan etnis terdiri dari dua faktor, yaitu
faktor perbedaan individual (etnisitas) dan faktor situasional. Kedua, jati diri etnis Jawa
banyak dipengaruhi oleh peristiwa sejarah yang diperlakukan secara diskriminatif oleh
penjajah Belanda, dengan memasukkan etnis Jawa ke dalam kategori inlander yang
mewakili warga kelas ketiga, sebagai subordinat atas orang-orang Belanda dan etnis
Tionghoa. Kategori sebagai warga kelas tiga ini mempengaruhi pembentukan self concept
negatif pada etnis Jawa. Sementara itu, etnis Tionghoa membangun self-concept
yang positif berdasarkan ajaran-ajaran Taoisme. Ketiga, pola sikap dan perilaku dalam
relasi antar etnis banyak diwarnai oleh relasi yang tidak mindful sehingga rentan
terhadap munculnya kekerasan. Keempat, budaya dan agama memang tidak secara
langsung mencetuskan kekerasan, namun agama dan budaya dapat berperan dalam
membentuk jatidiri yang berpengaruh pada self concept dan mewarnai pola perilaku
dan relasi yang tumbuh perasaan negatif dan memicu kekerasan.