ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI PADA ANAK-ANAK DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN (DEAFBLIND)
dc.contributor.author | Kusumandari, Rahma | |
dc.contributor.author | Sudaryono | |
dc.date.accessioned | 2012-03-26T04:50:18Z | |
dc.date.available | 2012-03-26T04:50:18Z | |
dc.date.issued | 2009-08 | |
dc.identifier.citation | DeVito, J.A. 2006. Human Comunication the Basic Course (10th ed.). Boston: Pearson Education. Hurlock, E.B. 1978. Perkembangan Anak (edisi enam). Jakarta: Penerbit Erlangga. Miles, B. 2005. “Overview on Deaf-Blindness”. HYPERLINK http://dblink.org/lib/topics/ topics.cfm, diakses 18 September 2006. National Institude for the Mentally Handicapped (NIMH). 2003. Education of Children with Deafblindness and Additional Disabilities. India: Author. Rakhmat, J. 2007. Psikologi Komunikasi (edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suprapto, T. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. | en_US |
dc.identifier.issn | 1411-5190 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/646 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses komunikasi pada anak-anak dengan gangguan pendengaran dan penglihatan (deafblind) serta untuk mengetahui: (1) keterampilan apa yang dimiliki oleh anak-anak deafblind untuk berkomunikasi, (2) motif apa yang mendasari dalam komunikasi, (3) upaya apa yang dapat dilakukan agar komunikasi menjadi efektif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi tidak berstruktur, wawancara dengan pedoman umum, dan dokumen. Jumlah subjek penelitian ini adalah tiga orang yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses komunikasi yang terjadi pada anak-anak deafblind sama dengan proses komunikasi yang terjadi pada anak-anak lainnya hanya saja prosesnya lebih lambat dan kandungan elemennya mengandung beberapa perbedaan terkait dengan kebutuhan khusus masingmasing anak. Meski mengalami hambatan dalam segi fisik, anak-anak deafblind ini juga memiliki keterampilan yang bila dikembangkan akan membantu komunikasinya berkembang pesat. Kemauannya untuk melakukan imitasi akan membantunya mengembangkan bahasa yang bermakna yang berguna bagi komunikasinya. Komunikasi yang dilakukan oleh anak-anak deafblind ini dilandasi banyak motif, terutama motif memenuhi kebutuhan sosial. Mengembangkan komunikasi yang efektif dengan anak-anak deafblind harus memperhatikan segi keunikan dari karakter masing-masing anak. | en_US |
dc.subject | elemen-elemen komunikasi | en_US |
dc.subject | elemen-elemen komunikasi | en_US |
dc.title | ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI PADA ANAK-ANAK DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN (DEAFBLIND) | en_US |
dc.type | Article | en_US |