Model Multi Sektoral Pengembangan Kemandirian Berbasis Potensi Anak Berkebutuhan Khusus Sebagai Generasi Bangsa
Abstract
Anak berkebutuhan khusus (ABKh) tumbuh sebagai generasi bangsa yang dianugerahi hambatan dalam perkembangan aspek fisik, emosi, sosial maupun multi aspek. Kondisi ini berdampak pada hiteroginitas karakteristik dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan kehidupan. Meskipun dalam kondisi terbatas ABKh masih memiliki potensi diri yang dpat dikembangkan melalui belajar. Di sisi lain ABKh dengan kondisinya tetap sebagai warganegara yang memiliki hak dan keawajiban sebagaimana generasi muda pada umumnya. Oleh karena itu peran lingkungan sangat vital untuk menfasilitasi pengembangan potensi tersebut melalui peran keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdasar hasil-hasil penelitian menggambarkan kenyataan bahwa sebagaian besar masyarakat masih memandang ABKh dari sisi kondisinya fisik (penampakan luar) dan diidentikan dengan ketidakmampuan dan ketergantungan pihak lain dalam hidup atau sebagai beban masyarakat. Sedangakan telah banyak bukti bahawa melalui intervensi yang tepat ABKh dapat mengembangakan potensinya bahkan dapat juga mencapai hasil kemandirian melebihi anak normal. Fenomena permasalahan ini sebagian besar muncul karena faktor budaya masyarakat dan minimnya pengetahuan tentang layanan bagi ABKh. Masyarkat hanya berteumpu pada lembaga sekolah untuk mengembangakan kemandirian ABKh atau bahkan malah membiarkan tanpa ada intervensi pendidikan. Terkait dengan hal ini penting untuk dikaji tentang model pengembangan potensi ABKh untuk mencapai generasi bangsa yang mandiri. Model Multi Sektoral Berbasis Potensi ABKh dipandang sesuai untuk pengembangan kemandiriannya. Model ini memberikan langkah nyata melalui asesmen kebutuhan ABKh sebagai dasar penetapan program layanan pengembangan seluruh potensi ABKh sebagai insan manusia dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yakni: keluarga, lembaga sekolah, masyarkat di lingkungan ABKh dan masyarakat dunia usaha dan regulasi pemerintah. Model ini berdasarkan pertimbangan pandangan bahwa generasi bangsa mandiri adalah generasi yang mampu melayani diri sendiri dan seminimal mungkin tergantung orang lain, sebagai pelaku ekonomi dan berperan serta sebagai masyarakat/warganegara sesuai potensinya.