Show simple item record

dc.contributor.authorIshartiwi
dc.date.accessioned2015-12-29T07:29:48Z
dc.date.available2015-12-29T07:29:48Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationBernie, S.M., Ittenback, R.F. & Patton, J.R. 2002. Mental Retardation. Ohio: Merrill Prentice Hall. Hallahan, D.P. & Kauffman, J.M. (2009). Exceptional Learners: Introduction to Special Education 10th ed. USA: Pearson. http://www.unesco.org/education/efa/ed_for_all/ : Education for All, Naskah Konfernsi Internasional (EFA), yang diresmikan pada tanggal: 05-09 Maret 1990 di Jomtien, Thailand Ishartiwi. (2007). Dampak Intervensi Program Pembelajaran Terindividualisasikan (Individualized Instruction) Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Fungsional Perilaku Adaptif Anak Retardasi Mental. Disertasi. Pascasarjana. Universitas negeri Malang. Ishartiwi, dkk. (2014). Perencanaan Pengembangan Pendidikan Khusus dan pendidikan Inklusif untuk Anaka Berkebutuhan Khusus Jenjang PAUD-RA/SD-MI/SMP-MTs/SMK/A-MA. Laporan Penelitian Kebijakan Pemerintah Kota Magelang. Bapeda Kota Magelang dan Pendidikan Luar Biasa. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta Ki Hajar Dewantara. (1977). Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Made Pidarta. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Manix Darlene. 2009. Life Skills Activities for Scondary Students With Special Needs. San Francisco. Jossey-Bass. Noeng Muhadjir. (1987). Revitalisasi Ilmu pendidikan. Makalah Diskusi Ilmiah. Fakultas Ilmu pendidikan. IKIP Yogyakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan Dan Memiliki Potensi Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istimewa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Khusus Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-3-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6529
dc.description.abstractAnak berkebutuhan khusus (ABKh) tumbuh sebagai generasi bangsa yang dianugerahi hambatan dalam perkembangan aspek fisik, emosi, sosial maupun multi aspek. Kondisi ini berdampak pada hiteroginitas karakteristik dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan kehidupan. Meskipun dalam kondisi terbatas ABKh masih memiliki potensi diri yang dpat dikembangkan melalui belajar. Di sisi lain ABKh dengan kondisinya tetap sebagai warganegara yang memiliki hak dan keawajiban sebagaimana generasi muda pada umumnya. Oleh karena itu peran lingkungan sangat vital untuk menfasilitasi pengembangan potensi tersebut melalui peran keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdasar hasil-hasil penelitian menggambarkan kenyataan bahwa sebagaian besar masyarakat masih memandang ABKh dari sisi kondisinya fisik (penampakan luar) dan diidentikan dengan ketidakmampuan dan ketergantungan pihak lain dalam hidup atau sebagai beban masyarakat. Sedangakan telah banyak bukti bahawa melalui intervensi yang tepat ABKh dapat mengembangakan potensinya bahkan dapat juga mencapai hasil kemandirian melebihi anak normal. Fenomena permasalahan ini sebagian besar muncul karena faktor budaya masyarakat dan minimnya pengetahuan tentang layanan bagi ABKh. Masyarkat hanya berteumpu pada lembaga sekolah untuk mengembangakan kemandirian ABKh atau bahkan malah membiarkan tanpa ada intervensi pendidikan. Terkait dengan hal ini penting untuk dikaji tentang model pengembangan potensi ABKh untuk mencapai generasi bangsa yang mandiri. Model Multi Sektoral Berbasis Potensi ABKh dipandang sesuai untuk pengembangan kemandiriannya. Model ini memberikan langkah nyata melalui asesmen kebutuhan ABKh sebagai dasar penetapan program layanan pengembangan seluruh potensi ABKh sebagai insan manusia dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yakni: keluarga, lembaga sekolah, masyarkat di lingkungan ABKh dan masyarakat dunia usaha dan regulasi pemerintah. Model ini berdasarkan pertimbangan pandangan bahwa generasi bangsa mandiri adalah generasi yang mampu melayani diri sendiri dan seminimal mungkin tergantung orang lain, sebagai pelaku ekonomi dan berperan serta sebagai masyarakat/warganegara sesuai potensinya.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectAnak Berkebutuhan Khususin_ID
dc.subjectKemandirianin_ID
dc.subjectModel pengembangan programin_ID
dc.subjectperan keluargain_ID
dc.subjectsekolahin_ID
dc.subjectmasyarakatin_ID
dc.titleModel Multi Sektoral Pengembangan Kemandirian Berbasis Potensi Anak Berkebutuhan Khusus Sebagai Generasi Bangsain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record