dc.identifier.citation | Cheng, J. J., & Timilsina, G. R., (2011). “Status and barriers of advanced biofuel technologies” A review. Renewable Energy, Vol: 36, pp. 3541-3549. Fitroyah, D.F., (2007), “Pembuatan Sirup Fruktosa dari Umbi Gembili secara Hidrolisis Enzimatis”, Skripsi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN “Veteran” jawa Timur. Surabaya. Girisuta, B., Janssen, L., & Heeres, H. J. (2007), “Kinetic study on the acid-catalyzed hydrolysis of cellulose to levulinic acid” Industrial & Engineering Chemistry Research, Vol. 46, pp. 1696-1708. Graf, A. & Koehler, T., (2000), “Oregon Cellulose-Ethanol study.An Evaluation of the potential for ethanol production in Oregon using cellulose-based feedstock”, Oregon Office of Energy. Oregon. Grethlein, H. E., (1984), “Pretreatment for enhanced hydrolysis of cellulosic biomass. Biotechnology Advances”, Vol. 2, pp. 43-62. Kodri. Argo,B., Yulianngsih,R., (2013), “Pemanfaatan Enzim Selulasedari Tricoderma Reseei Dan Aspergilus Niger Sebagai Katalisator Hidrolisis Enzimatik Jerami Padidengan Pretreatment Microwave” .Jurnal Bioproses Komoditas Tropis Malang. Mucthtadi, D., palupi, D.,Astwan, N.S., (1992), “Enzim Dalam Industri Pangan”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Institup Pertanian Bogor. Bogor Pejo, E. T., Oliva, J. M., & Ballesteros, M., (2008), Realistic approach for full scale bioethanol production from lignocellulose : A review. Journal of Scientific and Industrial Research, Vol. 67, pp: 874 – 884. Prihandana. 2007. “Bioetanol Ubi kayu Bahan Bakar Masa Depan”, Agromedia. Jakarta. Schacht, C., Zetzl, C., & Brunner, G., (2008), “From plant materials to ethanol by means of supercritical fluid technology”, The Journal of Supercritical Fluids, Vol: 46, pp. 299-321. Taherzadeh, M.J. and Karimi, K., (2007), “Acid-based hydrolysis processes for ethanol from lignocellulosic materials: a review., Bioresources”, Vol. 2( 3) pp. 472-499. Taruna, H., Rita A., Tania S., Sri A., (2010). “Studi Awal Pemanfaatan Limbah Kertas HVS sebagai Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Etanol”. Universitas Indonesia. Tjokroadikoesoemo, s., (1986), “HFS dan Industri Kayu Lainya”. Gramedia. Jakarta. White, J.G., (2000), “Oregon perspective on cellulose-to-ethanol”, Oregon Office of Energy. Oregon. | in_ID |
dc.description.abstract | Hidrolisis enzimatis selulosa merupakan proses pemecahan polimer (selulosa) menjadi monomer
penyusunnya (glukosa) dengan bantuan enzim selulase. Kertas HVS merupakan komponen yang
memiliki kandungan selulosa yang tinggi, hampir 90% dari berat kertas HVS merupakan selulosa.
Hidrolisis selulosa menjadi glukosa dapat dilakukan dengan menggunakan asam, namun hidrolisis
asam mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan, oleh sebab itu pada penelitian ini
menggunakan hidrolisis enzimatis yang ramah lingkungan. Namun hidrolisis enzimatis memiliki
kekurangan yaitu waktu yang dibutuhkan cenderung lama sehingga diperlukan beberapa perlakuan
untuk mendapatkan hasil yang optimal dan waktu yang relatif singkat. Pada penelitian ini dilakukan
dengan memberikan perlakuan suhu operasi 30oC, 35oC, 40oC,45oC serta dengan ph 4, ph 5, ph 6
dengan waktu hidrolisis 4 jam, 20 jam, 24 jam, 28 jam, 44 jam, 48 jam, 52 jam dan 66 jam. Perlakuan
perbadaan suhu serta ph dimaksudkan untuk mengetahui kondisi operasi optimum yang dibutuhkan
enzim selulase dalam menghidrolisis selulosa dari kertas HVS menjadi glukosa. Dimana dari
penelitian yang dilakukan didapatkan hasil kadar glukosa yang paling banyak diperoleh pada suhu
40oC, ph 4 serta waktu hidrolisis 66 jam dengan kadar glukosa sebanyak 603,56 mg dari 5 gram
kertas HVS. | in_ID |