Program Ipteks Bagi Kewirausahaan (IBK) Sebagai Model Pengembangan Minat Wirausaha bagi Mahasiswa (Studi Kasus di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo)
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan program Ipteks bagi
Kewirausahaan sebagai model pengembangan minat wirausaha bagi mahasiswa di
Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo dan persepsi mahasiswa
terhadap program tersebut. Hal ini mengingat bahwa selama lima tahun terakhir Univet
Bantara Sukoharjo mengalami peningkatan jumlah mahasiswa cukup signifikan namun yang
terlibat dalam kegiatan kewirausahaan masih sedikit. Oleh karena itu perlu adanya suatu
modeluntuk mengembangkan minat dan kegiatan mahasiswa di bidang kewirausahaan dan
salah satunya melalui program Ipteks bagi Kewirausahaan(IbK). Program ini bertujuan
meningkatkan pengetahuan tenant mengenai kewirausahaan, meningkatkan ketrampilan tenant
dalam berwirausaha, dan menciptakan wirausaha baru yang mandiri.Pendekatan yang
digunakan dalam pelaksanaan program tersebut meliputi Pelatihan kewirausahaan,
Achievment motivation training (AMT), Magang pada lembaga mitra yaitu perusahaanperusahaan
yang relefan, pembimbingandan pengawasan terhadap tenant dilakukan oleh
dosen pembimbing dan Instruktur dari lembaga mitra, bantuan pembiayaan usaha tenant,
pemberian bantuan teknologi, dan bantuan penyelesaian masalah usaha tenant. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Lokasi penelitian di Univet Bantara Sukoharjo dengan sumber data seluruh mahasiswa
yang menjadi tenant IbK dan diambil secara purposive sampling. Instrument pengumpulan
data menggunakan panduan observasi, panduan interview, dan kuesioner.Keabsahan data
diuji dengan teknik triangulasi sumber dan metode.Data dianalisis dengan model interaktif
dari Miles dan Huberman yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, sajian data,
penarikan simpulan dan verifikasi yang dilakukan secara sirkuler. Hasil yang dicapai
menunjukkan bahwa program ini diminati oleh sedikitnya 140 mahasiswa dan kegiatannya
diikuti oleh 35 orang mahasiswa (tenant) yang berasal dari 5 Fakultas serta 10 Program
Studi. Dari jumlah tersebut terdapat 21usulan rencana usaha dan meliputi usaha bidang
makanan, jasa, peternakan, dan pertanian. Berdasarkan hasil evaluasi dinyatakan bahwa
tidak semua rencana usaha layakuntuk direalisasi dan divasilitasi.Terdapat 6 rencana usaha
diantaranya telah direalisasi dan divasilitasi. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan
program tersebut antara lainjadwal pelatihan yang bersamaan dengan jadwal kuliah,
pelaksanaan usaha sambil menyelesaikan kuliah sehingga tenant kurang intens dalam
menjalankan usahanya, ketergantungan tenant pada vasilitas dari kampus masih sangat tinggi.
Persepsi mahasiswa terhadap program tersebut secara umum positif dalam arti program
tersebut dinilai bermanfaat, dapat menumbuhkan minat wirausaha, dan memberi kesempatan
untuk memperoleh vasilitas dalam merealisasikan rencana usaha.Bagian dari program yang
dipersepsi negatif oleh mahasiswa antara lain tidak adanya keberlanjutan vasilitas usaha
dalam bentuk pendampingan dan bantuan modal usaha tenant untuk tahun-tahun berikutnya.
Meskipun demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan IbK sebagai model pengembangan
minat wirausaha bagi mahasiswa dinilai sudah tepat dan dipersepsi positif oleh mahasiswa.