dc.identifier.citation | AOAC International. 2005. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist (AOAC). Washington Dc: Gaithersburg Astuti, M. Meliala, A. Dalais, F.S. Wahlqvist, M. L. 2000. Tempe, a nutritious and healthy food from Indonesia. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition 9 (4), 322-325 Cahyadi, W. 2006. Kedelai Khasiat dan Teknologi. Jakarta: PT Bumi Aksara Delima, D. 2013. Pengaruh subtitusi tepung biji ketapang (Terminalia cattapa L) terhada kualitas cookies. Food Science and Culinary Education 2 (2), 9-15. Dewi, L. Lestario, L.N. Meindrawan, B. 2012. Akitivitas antioksidan dan kadar fenolik total tempe satu kali perebusan dari kedelai (Glycine max L Merr) Lokal var. Grobogan dan impor. [Skripsi]. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Dewi, L. Lestario, L.N. Meindrawan, B. 2012. Aktivitas antioksidan dan kadar tempe satu kali perebusan dari kedelai (Glycine max L. Merr) var. Grobogan dan impor. [Skripsi]. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Dewi, L. Purnama, F.A. Hastuti, S.P. 2012. Kadar air, abu, protein dan karbohidrat pada tahapan pembuatan tempe. [Skripsi]. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Dwinaningsih, E.A. 2010. Karakteristik kima dan sensori tempe dengan variasi bahan baku kedelai/beras dan penambahan angkak serta variasi lama fermentasi. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Firlieyanti, A.S. Purnomo, E.H. Kusnandar, F. Maknun, L. 2013. Pengaruh jenis inoculum Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae terhadap sifat fisiko-kimia tempe kacang merah. Dalam: Prosiding Seminar HasilHasil PPM IPB. Bogor, Indonesia, 2007. 197-207 Gilman, E.F. Watson, D.G. 1994. Terminalia cattapa: tropical-almond 1 . 1-3. Diakses dari http://edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/st/st62600.pdf. [24 Jan 2016]. Hidayat, N. 2008. Fermentasi tempe. Yogyakarta: Penerbit Andi Kamal, M.F. 2011. Kecap ketapang bergizi tinggi sebagai pemanfaatan dari buah yang terbuang. PKM Kewirausahaan. Surabaya: Universitas Airlangga Mahardhany, P. 2010. Kajian sifat kimia dan sifat sensoris pada tempe koro babi (Vicia faba) dengan variasi pengecilan ukuran dan lama fermentasi [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Matos, L. Nzikou, J.M. Kimbonguila, A. Ndangui, C.B. Pambou-Tobi, N.P.G. Abena, A.A. Silou, Th. Scher, J. Desobry. 2009. Composition and nutritional properties of seeds and oil from Terminalia catappa L. Advance Journal of Food Science ang Technology 1(1),72-77 Muhilal, Purwantyastuti, Riyadi, H. Rimbawan, Utari, D.M. 2010. Pengaruh pengolahan kedelai menjadi tempe dan pemasakan tempe terhadap kadar isofalvon. Jurnal Panel Gizi Makanan (PGM) 33(2), 148-153 Mutu Kedelai Nasional Lebih Baik Dari Kedelai Impor. 2011. Diakses dari http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/sp1202081.pdf. [22 Jan 2016] Nurhidajah, Anwar, S. Nurrahman. Daya terima dan kualitas protein in vitro tempe kedelai hitam (Glycine soja) yang diolah pada suhu tinggi. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro Pradekatiwi, Meivitasari, Husnah, L.N. 2010. Tempe biji ketapang. [Artikel]. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2014. Buletin Konsumsi Pangan. 5(2),13-14. Dipublikasikan Juni 2014. [24 Januari 2016] Rokhmah, L. 2008. Kajian kadar asam fitat dan kadar protein selama pembuatan tempe kara bengkak (Mucuna pruriens) dengan variasi pengecilan ukuran dan lama fermentasi. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Santosa, H.B. 1993. Pembuatan tempe dan tahu kedelai. Yogyakarta: Kanisius Septiana, D. 2010. Pengaruh pengukusan terhadap kualitas tempe di kecamatan Sidorejo ditinjau dari kadar air, protein, karbohidrat dan abu. [Skripsi]. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Setiadi. 2002. Kepekaan Terhadap Pengolahan Pangan. Bandung: Universitas Padjadjaran Setyaningsih, D. Apriyantono, A. Sari, M.P. 2008. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: IPB Press SNI. 2009. Syarat mutu tempe. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Indonesia SNI. 2015. Syarat Mutu Kedelai. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta Sorenson, W.G. Hesseltine, C.W. 1966. Carbon amd nitrogen utilization by Rhizopus oligosporus. Mycological Society of America 58(5):681-689 Sudarmadji, S. Haryono, B. Suhandi. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty Sundari, D. Almasyhuri, Lamid, A. 2015. Pengaruh proses pemasakan terhadap komposisi zat gizi bahan pangan sumber protein. Media Litbangkes 25(4):235-242 Waldi, R.D. Chaniago, Z.A. Gumelar, A.D. Jayani, F.M. Oktaviana, N.P. 2014. “The Cattapa” :transformasi tempe dengan biji ketapang (Terminalia cattapa) sebagai bahan dasar subtitus kedelai penurunan kolesterol darah. [PKM-Kewirausahaan]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Widjanarko, S.B. Zubaidah, E. Kusuma, A.M. 2003. Studi kualitas fisik-kimiawi dan organoleptik sosis ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) akibat pengaruh perebusan, pengukusan dan kombinasinya dengan pengasapan. Jurnal Teknologi Pertanian 4 (3) :193-202 Widyanti, A.D. 2011. Pengaruh jenis kedelai (Glycine max L Merr) Grobogan dan impor terhadap nilai gizi tempe. [Skripsi]. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Winarno, F.G. 2002. Kimia pangan dan gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. | in_ID |