dc.identifier.citation | Basri, E. 2005. Mutu kayu mangium dalam beberapa metode pengeringan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 23 (2): 119 - 129. Pusat Litbang Teknologi Hasil Hutan, Bogor. Batubara, R. 2006. Teknologi Pengawetan Kayu Perumahan dan Gedung dalam Upaya Pelestarian Hutan. Karya Tulis USU. dipublikasikan 2006. Grimaldi, D. and Engel, M.S. (2005). Evolution of the Insects. Cambridge University Press.. Engel, M.S. and K. Krishna (2004). Family-group names for termites (Isoptera). American Museum Novitates 3432: 1–9. Kalshoven, L.G.E, 1981. The Pest Of Crops In Indonesia. PT. Ichtan Baru-Van Hoeve, Jakarta. Leicester, R.H. 1998. Durability Analysis of Timber Construction. Forest Research Bulletin N0 212. CSIRO Nandika, D.1982. Keragaman Jenis Rayap Subteran Yang Merusak Tegakan Serta Frekuensi Serangannya di Hutan Alam dan Hutan Tanaman Yanlappa. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Nandika, D. Y, Rismayadi. dan F, Diba. 2003. Rayap: Biologi dan Pengendaliannya. Harun JP, ed. Muhammadiyyah Univ. Press. Surakarta. Pearce, M.J. 1997. Termite: Biology and Pest Manajemen. Cab International. New York Rachmawati, D. 1996. Prakiraan kerugian ekonomis akibat serangan rayap pada bangunan rumah di Kodya Bandung. Skripsi IPB Bogor. Tidak diterbitkan Rismayadi, Y. 1999. Penelaahan Daya Jelajah dan Ukuran Populasi Rayap Tanah. Tesis Pasca Sarjana IPB. Tidak dipublikasikan 2000. Sornnuwat, Y.C. 1996. Studied on Damage of Contruction Caused by Subterranean Termites and Its Control in Thailand. Royal Forest Departement. Bangkok Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung. Tambunan, B dan D, Nandika, 1989. Detoriorasi Kayu oleh Faktor Biologis. PAU Bioteknologi IPB. Bogor Tarumingkeng, R.C. 1973. Biologi dan Pengenalan Rayap Perusak Kayu Indonesia. Lap. LPH. Bogor Tho, Y.P. 1992. Termite of Penninsular Malaysia. Forest Research Intitute of Malaysia. Kuala Lumpur Waller, D.A dan J.P. La Fage. 1987. Nutritional Ecology of Termites. Jon Willey and Sons. New York | in_ID |
dc.description.abstract | Rayap merupakan salah satu organisme perusak kayu, bangunan dan bahan berlignoselulosa yang dapat
menimbulkan kerugian ekonomi cukup besar dalam kehidupan manusia. Jenis kayu yang banyak digunakan
sebagai bahan bangunan di Indonesia adalah Kayu Meranti Merah dan Kayu Kamper. Penelitian ini bertujuan
untuk membandingkan ketahanan Kayu Meranti Merah dan Kayu Kamper terhadap serangan rayap tanah dan
mengidentifikasi jenis rayap yang menyerang kayu di sekitar Gedung Program Studi Biologi Universitas
Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengumpanan. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan rumus Sornnuwat et al. (1995) dan uji ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kayu Meranti Merah dan Kayu Kamper diserang dan dirusak oleh rayap tanah yang dikenal sebagai
Macrotermes gilvus Hagen dari familia Termitidae. Kayu yang dirusak rayap mengalami penyusutan massa
kayu. Rata – rata penyusutan Kayu Meranti Merah yang diakibatkan oleh M. gilvus Hagen sebesar 15,91% pada
bulan I, pada bulan ke II sebesar 17,99% dan bulan ke III sebesar 20,53%. Sedangkan pada Kayu Kamper rata –
rata penyusutan sebesar 5,66% pada bulan I, bulan ke II sebesar 3,72% dan bulan ke III sebesar 19,23%.. Rata –
rata penyusutan Kayu Meranti Merah selama 3 bulan sebesar 23,86%, sedangkan penyusutan rata – rata Kayu
Kamper sebesar 16,2%, hal ini menunjukan bahwa Kayu Kamper lebih tahan terhadap serangan rayap tanah
Macrotermes gilvus Hagen dibandingkan Kayu Meranti Merah. | in_ID |