• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-1
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-1
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Uji Toksisitas Obat Nyamuk Bakar Herbal Berbahan Ekstrak Daun Permot (Passiflora Foetida): Kajian Histopatologis Hati dan Ginjal Mencit

    Thumbnail
    View/Open
    71.pdf (1.031Mb)
    Date
    2016-05-21
    Author
    Susilowati, Rina Priastini
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Aedes aegypti adalah nyamuk yang berperan sebagai vector penyakit demam berdarah dengue (DBD). Salah satu upaya untuk mengendalikan populasi Aedes aegypti menurunkan angka kematian karena penyakit DBD melalui pemanfaatan bioinsektisida. Ekstrak biji krisan yaitu piretrin telah banyak digunakan sebagai bahan dasar obat nyamuk bakar, sedangkan ekstrak daun permot (Passiflora foetida) belum banyak diteliti dan dimanfaatkan sebagai salah satu bahan aktif obat nyamuk. Uji toksisitas obat nyamuk bakar berbahan ekstrak daun permot (Passiflora foetida) dilakukan pada hewan mencit jantan (Mus musculus). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek organ hati dan ginjal mencit jantan yang diberi paparan obat nyamuk bakar berbahan ekstrak daun permot. Satu kelompok kontrol (tanpa paparan obat nyamuk bakar) dan lima kelompok perlakuan paparan obat nyamuk bakar berbahan ekstrak daun permot dengan dosis 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm dan 4000 ppm. Sediaan hati dan ginjal dibaca dan dianalisis dengan menggunakan mikroskop cahaya pembesaran 400x untuk melihat perubahan gambaran histopatologisnya. Data dianalisis dengan uji Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc bila berdistribusi normal atau dengan uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney bila tidak berdistribusi normal. Tidak ada mencit yang mati maupun menunjukkan gejala toksik seperti hiperagresifitas maupun kepasifan setelah paparan obat nyamuk bakar berbahan ekstrak daun permot. Secara histopatologis pemberian paparan obat nyamuk bakar berbahan ekstrak daun permot dosis 500 ppm hingga 3000 ppm tidak menunjukkan kerusakan jaringan di hati maupun ginjal seperti halnya kelompok kontrol, sedangkan dosis 4000 ppm menyebabkan hati dan ginjal mencit jantan mengalami nekrosis sel parenkim.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/7940
    Collections
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-1

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV