Show simple item record

dc.contributor.authorBusyairi, Muhammad
dc.contributor.authorNurlaila, Rahmatika
dc.contributor.authorMeicahayanti, Ika
dc.date.accessioned2017-05-29T03:40:06Z
dc.date.available2017-05-29T03:40:06Z
dc.date.issued2017-03-22
dc.identifier.citationMangkunegara, A. A, A.P., 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Ramli, S., 2010, Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management, Dian Rakyat: Jakarta. Suma’mur, PK., 1976, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, PT. Toko Gunung Agung: Jakarta. Suma’mur, PK., 1996, Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan, PT. Toko Gunung Agung: Jakarta. Susihono. W., Rini Feni. A., Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja, Jurnal Spektrum Industri, Vol.11, No.2 (2013), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon. Zulfiana, E., Musyafa, A., Analisa Bahaya dengan Metode Hazop dan Manajemen Resiko pada Steam Turbine PLTU di Unit Pembangkitan Listrik Paiton (PT. YTL Jawa Timur), Jurnal Teknik Pomits Vol.2 No. 2 (2013). ITS, Surabayain_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8677
dc.description.abstractPLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Embalut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan yang diperuntukkan untuk masyarakat Embalut. Salah satu sarana pendukung di PLTU Embalut, yaitu Laboratorium WTP yang berfungsi sebagai Quality Control dalam uji kualitas air dan uji kualitas batubara. Setiap aktivitas rutin yang dilakukan pekerja di Laboratorium WTP memiliki potensi bahaya diantaranya, potensi bahaya kimia, potensi bahaya fisik dan pencemaran limgkungan yang bisa berdampak langsung bagi pekerja. Upaya untuk menjaga keselamatan pekerja diperlukan pencegahan baik secara administrasi maupun teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya kerja dan melakukan evaluasi resiko yang terjadi melalui penilaian matriks resiko menggunakan metode HIRA (Hazzard Identification Risk Assesment), kemudian memberikan solusi perbaikan dengan metode FTA (Fault Tree Analysis). Berdasarkan hasil identifikasi potensi bahaya menggunakan metode HIRA (Hazzard Identification Risk Assesment), teridentifikasi sebanyak 25 potensi bahaya kerja dan nilai resiko yang dihasilkan adalah dominan 2C, kemudian untuk nilai kategori yang dihasilkan adalah M (Moderate Risk) M yang berarti (moderate risk) atau resiko menengah, sehingga perlu adanya proses pengendalian dengan prosedur rutin dan penanganan langsung oleh manajemen terkait. Hasil dari solusi perbaikan unsafe behavior dengan menggunakan metode FTA (Fault Tree Analysis) teridentifikasi 6 kejadian puncak antara lain yaitu: kebisingan ≥ 85db, penerangan ≤ 500 Lux, temperatur suhu ruangan meningkat, timbulnya bau zat kimia, terpeleset dan tersandung, serta tersengat listrik. Pengukuran kondisi fisik yang terdiri dari kebisingan, penerangan ruang 1, penerangan ruang II serta pengukuran suhu dan kelembaban yang terjadi di area Laboratorium WTP memiliki nilai yang cukup atau dibawah NAB (Nilai Ambang Batas). Namun, ditinjau dari hasil pengukuran penerangan ruang I dan ruang II masih memiliki nilai dibawah NAB (Nilai Ambang Batas). Sehingga hal ini bisa dijadikan bahan evaluasi bagi pihak terkait untuk lebih meningkatkan kepedulian bagi keselamatan pekerja yang melakukan aktivitas rutin di dalam Laboratorium WTP.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectFTAin_ID
dc.subjectHIRAin_ID
dc.subjectLaboratoriumin_ID
dc.titleIdentifikasi Potensi Bahaya Kerja dan Pengukuran Fisik Bangunan Kerja di Laboratorium PLTU Embalutin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record