dc.identifier.citation | Agustina, L. 2009. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Kelebihan Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor ; Penelitian pada Kantor Akuntan Publik yang Bermitra Dengan Kantor Akuntan Publik Big Four di Wilayah DKI Jakarta. Jurnal Akuntansi. Vol.1 No.1 Mei. 40-69 40 Almigo, N. 2004. The Relation Between Job Satisfaction and The Employees Work Productivity. Jurnal PSYCHE. Vol. 1 No. 1, Desember 2004 Dipboye, Robert. L. Smith, C.S. Howell, W.C. 1994. Understanding Industrial and Organizational Behavior, USA: Winston Inc. Gatot, D.B dan Adisasmito, W. 2005. Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rsud Gunung Jati Cirebon. Makara; Kesehatan. Vol. 9. No. 1. Juni. 1-8 Grandjean, E. and Kroemer. 2000. Fitting The Task To The Human. A Texbook Of Occupational Ergonomics 5th. Edition Philadelphie: Taylor and Francis. Hasibuan, M.S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi Aksara. Kartika, E.W. Thomas, S. Kaihatu.2010. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja ; Studi Kasus pada Karyawan Restoran di Pakuwon Food Festival Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.12. No. 1. Maret. 100-112 Koesmono, H.T. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, September. 171-188 Manuaba, A. 2006. Total Ergonomics Approach is Must for Products Transportation in Primary Industry. Presented at Ergo future 2006 International Symposium on Past, Present and Future Ergonomics, Occupational Safety and Health Bali Indonesia, University of Udayana. Denpasar Bali Indonesia. 28-30 August. Robbins,S.P. 1998. Organization Behavior, Concept, Controvercies and Aplications. Seventh Edition. New Jersey: Prantice Hall International. Ruvendi, R. 2005. Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Jurnal Ilmiah Binaniaga. Vol 01. No 1. 17 - 26 Sarah, M.J. Dawson, D. Ferguson, S.A. Lamond. N. 2008. Driver fatigue during extended rail operations. Applied Ergonomics (39). 623–629 Setiawan, H. 2013. Desain Stasiun Kerja Blanket Basah berbasis ergonomi meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas pekerja di PT Sunan Rubber palembang Provinsi Sumatera Selatan. (Disertasi). Denpasar: Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Sulianti, D.K. L. dan Tobing. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.11. No. 1, Maret. 31-37 Suma’mur. 1989. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Toko Gunung Agung. Susihono, W. 2014. Analisis Kelelahan Kerja, Kebosanan Kerja, Kepuasan Kerja sebagai Dasar Rekomendasi Perbaikan Fisiologi Pekerja. Proceeding Industrial Engineering National Conference (IENACO). Program Studi Teknik Industri FT Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal 99-105. ISSN 2337-4349. Susihono, W. 2016. Ergonomi di Industri Pengecoran Logam . Serang : Untirta Press. Syamsi, I. 2004. Efisiensi, Sistem, dan Prosedur kerja. Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta. Titin, I.O. 2010. Intervensi ergonomi pada proses Stamping Part Body Component meningkatkan kualitas dan kepuasan kerja serta efisiensi waktu di Divisi Stamping Plant PT. ADM Jakarta. (Disertasi). Denpasar: Program Pasca Sarjana Universitas Udayana | in_ID |
dc.description.abstract | PT AWT menerapkan sistem target pada setiap pelayanan kepada konsumen, salah satu
indikatornya adalah tingkat capaian kepuasan pelanggan. Namun demikian, seiring dengan
tuntutan kepuasan atas pelayanan kepada konsumen, perusahaan belum melakukan evaluasi
kepuasan pekerja secara internal di perusahaan. Tingkat capaian kepuasan atas penilaian
konsumen belum seiring dengan penilaian kepuasan dari individu pekerja terhadap aktivitas
yang dilakukan setiap harinya. Perusahaan memberikan indikator tingkat kepuasan pada
semua stasiun kerja, termasuk stasiun pengelasan atas mutu hasil proses pengerjaan material.
Namun demikian, pada stasiun pengelasan ini ditemukan aktivitas kerja yang tidak alamiah
seperti membungkuk dan menggunakan otot kerja secara berlebih, sehingga berbagai keluhan
tubuh sering terjadi, muncul gerakan kerja yang tidak alamiah, timbul kelelahan dini yang
berujung pada penurunan kepuasan kerja. Tingginya nilai kepuasan yang diberikan oleh
konsumen, tidak menjamin tinggi nilai kepuasan kerja dari karyawan di internal perusahaan.
Partisipatori ergonomi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan performansi kerja
berupa peningkatan kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan
kerja karyawan yang diukur menggunakan kuesioner Brief Job Stress Questionnaire (BJSQ).
Rancangan pada penelitian ini berupa cross sectional analitik. Subjek pada penelitian ini
adalah semua pekerja (populasi) yang ada di stasiun pengelasan PT AWT. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rerata tingkat kepuasan kerja pre-test rerata terendah 60±0,8; tertinggi
67±0,945, dan post-test rerata terendah 82±0,54; tertinggi 83±0,59. Simpulan dari penelitian
ini adalah metode partisipatori ergonomi mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. | in_ID |