Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Garis dan Sudut Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Siswa Kelas VII SMP di Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017
Abstract
Matematika membutuhkan kreativitas dalam mengeksplorasi masalah supaya tidak
mereplikasi karya orang lain. Semakin tinggi tingkat kreativitas siswa, maka semakin bagus
kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Salah satu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI). Kemampuan berkomunikasi matematika mempunyai korelasi yang signifikan dengan model
pembelajaran TAI, karena siswa dilatih untuk saling menolong, berpendapat, berdiskusi,
mempertajam pengetahuan, dan menghilangkan batasan-batasan antara siswa yang pandai
dengan siswa yang kurang pandai (Tinungki : 2015). Dalam penelitiannya, Tinungki meneliti
model pembelajaran TAI untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dalam
mata pelajaran probabilitas. Hernawati (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa siswa
yang dikenai model pembelajaran tipe TAI dengan lembar kerja bersetting Teori Belajar Bruner
dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang dikenai model
pembelajaran langsung. Nilai pelajaran siswa pada materi program linear yang diberikan model
pembelajaran TAI lebih tinggi dibandingkan nilai siswa yang diberikan model pembelajaran
langsung (Tilaar, 2014). Makalah ini akan membandingkan model pembelajaran Team Assisted
Individualization ( TAI) dengan model pembelajaran Langsung pada mata pelajaran garis dan
sudut, dengan sampel adalah siswa SMP di Kabupaten Sukoharjo kelas VII. Peneliti
menggunakan 3 sekolah untuk penelitian,yaitu sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan
rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siswa yang dikenai model pembelajaran Team
Assisted Individualization ( TAI) mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada
siswa yang dikenai model pembelajaran langsung. Siswa yang mempunyai kreativitas belajar
tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai
kreativitas belajar sedang maupun rendah, siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang
mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa yang mempunyai kreativitas
belajar rendah.