dc.identifier.citation | Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press. Budiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Djamarah, B. S. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Hernawati, Y. (2014). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan Lembar Kerja Bersetting Teori Belajar Bruner Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Materi Relasi dan Fungsi Kelas VIII Semester Gasal SMP N 1 Kartasura. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis. Surakarta: Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret Huda, M. (2013). Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Hudoyo, H. (1979). Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas . Surabaya: Usaha Nasional. Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie, A. (2008). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Mann, E.L. (2006). Creativity: The Essence of Mathematics . Journal for The Education of The Gifted.Vol 30. 236-260. Maonde, F. (2016). The effect of Motivation on Mathematics Achievement through Combination of Cooperative Learning Model. International Journal of Contemporary Applied Sciences . Vol. 3,84 -94. Munandar, S.C.U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta dan Dept. Pendidikan dan Kebudayaan. Poerwadarminta. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Press. Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Sanjaya, W. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media. Sardiman. (2001). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Slavin, R.E. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Terj. Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta. Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI. Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Suprapto. (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), Problem Based Learning (PBL ) dan Pembelajaran Klasikal dengan Pendekatan Saintifik pada Materi Bentuk Aljabar Ditinjau dari Kreativitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.Thesis. Surakarta: Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret. Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar. Tinungki. (2015). The Role of Cooperative Learning Type Team Assisted Individualization to Improve the Students’ Mathematics Communication Ability in the Subject of Probability Theory. Journal of Education and Practice, 6,27-31 Tilaar, A. L.F. (2014). Effect Cooperative Learning Model Type of Team Assisted Individualization (TAI) and The Performance Assessment of Learning Achievement to Linear Program Course. International Journal of Science and Engineering Investigations. Vol 3. 25-29. Triyanto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prenada Media Group. Triyanto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media Group. Uno, H. B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel, W.S. (1999). Psikologi Pengajaran . Jakarta: Grasindo Winkel. (2007). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia. | in_ID |
dc.description.abstract | Matematika membutuhkan kreativitas dalam mengeksplorasi masalah supaya tidak
mereplikasi karya orang lain. Semakin tinggi tingkat kreativitas siswa, maka semakin bagus
kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Salah satu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI). Kemampuan berkomunikasi matematika mempunyai korelasi yang signifikan dengan model
pembelajaran TAI, karena siswa dilatih untuk saling menolong, berpendapat, berdiskusi,
mempertajam pengetahuan, dan menghilangkan batasan-batasan antara siswa yang pandai
dengan siswa yang kurang pandai (Tinungki : 2015). Dalam penelitiannya, Tinungki meneliti
model pembelajaran TAI untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dalam
mata pelajaran probabilitas. Hernawati (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa siswa
yang dikenai model pembelajaran tipe TAI dengan lembar kerja bersetting Teori Belajar Bruner
dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang dikenai model
pembelajaran langsung. Nilai pelajaran siswa pada materi program linear yang diberikan model
pembelajaran TAI lebih tinggi dibandingkan nilai siswa yang diberikan model pembelajaran
langsung (Tilaar, 2014). Makalah ini akan membandingkan model pembelajaran Team Assisted
Individualization ( TAI) dengan model pembelajaran Langsung pada mata pelajaran garis dan
sudut, dengan sampel adalah siswa SMP di Kabupaten Sukoharjo kelas VII. Peneliti
menggunakan 3 sekolah untuk penelitian,yaitu sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan
rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siswa yang dikenai model pembelajaran Team
Assisted Individualization ( TAI) mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada
siswa yang dikenai model pembelajaran langsung. Siswa yang mempunyai kreativitas belajar
tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai
kreativitas belajar sedang maupun rendah, siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang
mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa yang mempunyai kreativitas
belajar rendah. | in_ID |