dc.identifier.citation | Creed, Peter A. dan Patton, Wendy A. (2003). Predicting Two Components of Career Maturity in School Based Adolescents. Journal of Career Development 29 (4): pp 277-290. Hurlock, EB. (Alih bahasa, Itiwidayanti dan Sudjarwo, 1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Irsyadi, Ahmad Yusron. (2012). Pengaruh Bimbingan Karir dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Siswa Dalam Memilih Karir Pada Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK negeri 1 Sedayu. Jurnal Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UNY. Juwitaningrum, Ita (2013). Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa SMK. PSIKOPEDAGOGIA: Jurnal Bimbingan dan KonselingUAD, 2013, Vol.2, No.2. Kemendikbud. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Kemendikbud. Lampiran Peraturam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah Moh. Surya. (1997). Bimbingan untuk Mempersiapkan Generasi Muda Memasuki Abad 21. Makalah. Disampaikan pada saat Pidato Pengukuhan Guru Besar. Bandung: IKIP Bandung Moleong, Lexy. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Akademik Konselor Purwanta, Edy. (2012). Upaya Meningkatkan Eksplorasi Karier Anak Berkebutuhan Khusus.PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1 (2): 1-9. Saka, N., Gatti, I., Kelly KR. (2008). Emotional and Personality Related Aspects of Career Decision Making Difficulties. Journal of Career Assessment, NOV, Vol.16(4), p. 403-424. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta Sukardi, D. K., & Kusmawati, N. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi Offset Yusuf, S, L, N. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. | in_ID |
dc.description.abstract | Siswa SMK seharusnya telah mampu mengidentifikasi potensi diri dan memiliki
pilihan yang mantap mengenai arah karirnya. Faktanya, masih banyak siswa yang
tidak yakin dengan pilihan karirya. Permendikbud RI Nomor 70 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK mengamanatkan
bahwa peserta didik di tingkat SMK dididik agar siap bekerja di dunia kerja.
Dengan demikian, guru BK/konselor di SMK harus mampu memahami dan
merancang layanan karir yang dapat memfasilitasi pengembangan peserta didik
untuk persiapan memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan
kompetensi konselor dalam menyelenggaraan layanan bimbingan karir di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Upaya yang dapat dilakukan dimulai dari tuntutan
pemenuhan kualifikasi pendidikan guru BK/konselor melalui Pendidikan Profesi
Guru (PPG); seminar/workshop tentang asesmen, penyusunan program, strategi
dan evaluasi layanan bimbingan karir; pengembangan modul tentang pedoman
penyelenggaraan layanan bimbingan karir di SMK; program penelitian
penelusuran kebutuhan layanan bimbingan karir; serta pelatihan mengenai
pengembangan media layanan bimbingan karir sesuai karakteristik siswa. | in_ID |