Wisdom Literacy Cerita Anak untuk Para Pengajar PAUD di Pedesaan
Abstract
Tujuan yang terpenting dalam sebuah pendidikan adalah pembangunan karakter anak. Sehubungan
dengan hal ini, pembangunan karakter melalui cerita atau dongeng adalah hal yang biasa
dilakukan oleh para orang tua ataupun guru di sekolah. Meskipun demikian, banyak cerita anak
atau dongeng yang tidak sesuai dengan tujuan tersebut jika diceritakan apa adanya. Untuk membuat
cerita atau dongeng yang sejalan dengan pendidikan karakter tidaklah mudah, apalagi untuk
para guru di desa terpencil yang sebagian besar hanya lulus dari SMA (Sekolah Menengah Atas).
Kurangnnya kebiasaan membaca dan pengalaman membaca, membuat mereka kurang menyadari
tentang cerita atau dongeng yang membawa pesan negatif. Oleh karenanya, program ini dilakukan
untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para guru tentang wisdom literacy
terhadap cerita anak atau dongeng yang mereka bacakan kepada anak didik mereka. Targetnya
adalah guru kelompok bermain KB IT AL FURQON, di desa Ciberem, Kabupaten Banyumas.
Metode yang digunakan adalah analisis isi dan grup diskusi dengan ahli dan para guru. Metode
ini digunakan untuk menggali bahwa beberapa cerita yang sudah terkenal dimasyarakat masih
memerlukan rekonstruksi dan me-review cerita yang telah direkonstruksi oleh para guru. Grup
dsikusi dilakukan untuk mengetahui pemahaman para guru tentang poin-poin dalam cerita yang
memerlukan rekonstruksi. Program ini berjalan dengan lancer. Para guru memberikan respon
yang positif . Pemahaman mereka tentang wisdom literacy, terlihat dalam cerita anak atau dongeng
yang mereka rekonstruksi dalam rangka pembangunan karakter anak. Cerita versi rekonstruksi
para guru terlihat sudah sejalan dengan tujuan program, yaitu cerita yang membangun
karakter anak dan layak untuk dijadikan bahan pembelajaran meskipun masih ada hal-hal yang
perlu dicatat untuk kemudian diadakan program yang berkelanjutan menuju tercapainya pembangunan
karakter yang diinginkan.