Modus Ganda dalam Modalitas Epistemik Bahasa Jepang: Kajian Struktur dan Semantik
View/ Open
Date
2017-04-04Author
Herawati, Isye
Johana, Jonjon
Rismelati, Risma
Metadata
Show full item recordAbstract
Setiap bahasa secara universal memiliki kesamaan di samping kekhasan. Bahasa Jepang sebagai
sistem bahasa alami memiliki persamaan dan perbedaan dengan bahasa Indonesia. Kedua
bahasa ini secara umum memiliki sistem gramatikal dan leksikal, tetapi kedua sistem itu tentu
tidaklah sama. Ketidaksamaan sistem gramatikal sering diakibatkan oleh adanya perbedaan
tipologi bahasa. Bahasa Indonesia dan bahasa Jepang sama-sama memiliki modus-modus untuk
mengungkapkan modus ganda. Meskipun demikian, jenis dan perilaku modus ganda kedua
bahasa tersebut tidaklah sama. Untuk itu perlulah dilakukan penelitian mengenai modus ganda
ini secara lebih mendalam. Modus ganda dalam modalitas epistemik bahasa Jepang lebih lanjut
akan dideskripsikan bagaimana bentuk, termasuk distribusi atau posisinya, dan nuansa makna
yang muncul di dalamnya. Metode kajian yang digunakan dalam mengkaji data adalah metode
kajian distribusional. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari bahasa Jepang
tulis, diambil dari novel, majalah dan surat kabar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur
dan makna modus ganda dalam modalitas epistemik mengandung makna kemungkinan dengan
kaidah - kala non past + - hazu da to omou , kala non past + hazu mo nai darou, keteramalan yang
juga bermakna kepastian/keharusan dengan kaidah – nakereba naranai/-nakuchaikenai + - hazu
da, kala non past + - hazu datta , kala past + - hazu datta