Pengembangan Model Pusat Kajian Literasi Guna Meningkatan Budaya Membaca Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Abstract
Penelitian ini menghasilkan model pusat kajian literasi dalam meningkatkan budaya membaca
mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Adapun tujuannya untuk mengidentifikasi, mengetahui
karakteristik, serta menghasilkan model pusat kajian literasi. Untuk mencapai tujuan tersebut,
penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan “penelitian dan pengembangan”. Dari hasil
pembahasan dapat disimpulkan bahwa pusat kajian literasi adalah wadah pengembangan gerakan
literasi di perguruan tinggi yang dapat membantu meningkatkan budaya membaca di perguruan
tinggi baik melalui media konvensional atau media modern. Pusat kajian literasi dilaksanakan
secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan perguruan tinggi. Kesiapan yang perlu
diperhatikan meliputi fasilitas, kelengkapan pustaka, sarana dan prasarana, kesiapan civitas
akademik, dan pendukung lainnya. Selain itu, perlu dukungan publik, lembaga, dan kebijakan
lembaga yang mendukung. Perguruan tinggi seharusnya memiliki pusat kajian literasi untuk
memperkuat keilmuan. Unnes sebagai rumah ilmu dapat diperkuat bangunannya dengan gerakan
literasi perguruan tinggi. Oleh karena itu, perlu diperhatikan hal berikut: 1) membuat suasana
kampus yang ramah literasi sehingga membuat warga kampus merasakan secara langsung
situasi dan kondisi kampus; 2) menciptakan kondisi lingkungan sosial sebagai wadah interaksi
komunikasi yang baik antarwarga kampus; dan 3) mengupayakan kampus sebagai lingkungan
akademik yang nyaman dan menyenangkan untuk kegiatan literasi.