Bentuk Vokatif dalam Dialog Wacana Bahasa Jepang
View/ Open
Date
2017-04-04Author
Sutawikar, Elly
Ginanjar, Pika Yestia
Metadata
Show full item recordAbstract
Bentuk vokatif (sapaan) digunakan untuk mengisyaratkan sikap positif dan menunjukkan rasa
hormat atau keakraban kepada mitra tutur pada saat berkomunikasi. Berbeda dengan bahasa
Indonesia yang sangat produktif dalam penggunaan bentuk vokatif, orang Jepang lebih sering
melesapkan bentuk vokatif pada saat berkomunikasi.Orang Jepang pada saat bertutur walaupun
sapaan tidak dimunculkan namun tuturan tetap berterima dan rasa hormat dari penutur terhadap
mitra tutur pun tersampaikan. Dalam bahasa Jepang, komunikasi yang dilakukan antara penutur dan
mitra tutur yang memiliki hubungan sederajat atau vertikal ke bawah, bentuk vokatif adakalanya
diganti dengan interjeksi, ne atau na yang dalam bahasa Indonesia kira-kira bermakna‘hei’.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keragaman vokatif dalam percakapan bahasa Jepang.
Keragaman muncul karena adanya perbedaan hubungan antara penutur dan mitra tutur. Pemilihan
vokatif yang digunakan berbeda ketika hubungan penutur dan mitra tutur adalah atasan dan
bawahan atau antar teman yang cukup akrab. Dalam penelitian ini data dianalisis menggunakan
metode kualitatif dan pendekatan sosiopragmatik. Sumber data diambil dari manga dengan
pertimbangan banyaknya sapaan yang terdapat di dalamnya. Dalam penelitian ini kami membagi
penggunaan pronomina atau bentuk vokatif kedalam 5 kategori, yaitu hubungan kekerabatan,
hubungan sepasang kekasih, hubungan antar teman, hubungan atasan-bawahan, dan hubungan
belum saling mengenal.