Membangun Literasi Sejarah Lokal di Kalangan Siswa melalui Pembelajaran Sejarah Berbasis Keunikan Toponimi Kawasan Banten Lama
Abstract
Literasi Sejarah lokal berperan untuk meningkatkan empati siswa terhadap kekayaan sejarah
dan budaya yang terdapat di daerahnya. Salah satu kajian sejarah lokal adalah nama tempat
atau toponimi kawasan Banten Lama yang mengandung jejak bahasa, budaya, dan sejarah
permukiman manusia dari periode waktu yang berbeda. Siswa sebagai generasi penerus
sudah selayaknya dapat mengidentifikasi, menemukan, merekonstruksikan, memahami, dan
mengapresiasi bagaimana pendahulunya secara filosofis memberikan nama pada suatu tempat.
Pada sisi lain, banyak pengembang di Kota Serang yang menggunakan nama-nama asing untuk
memberi toponim hunian yang dibangunnya, menuai keprihatinan dan kekhawatiran akan
lunturnya kepekaan dan kebanggaan pada bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia, terlebih lagi
pada bahasa lokal. Tujuan penelitian ini untuk pengembangan literasi sejarah lokal siswa melalui
pembelajaran sejarah berbasis toponimi kawasan Banten Lama. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pengembangan literasi sejarah
lokal perlu mempertimbangkan analisis kebutuhan berupa: (1) profesionalitas guru; (2) konstruksi
empati sejarah guru maupun siswa (3) model pembelajaran inovatif; dan (4) budaya sekolah yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran sejarah lokal.