Teori Skopos dan Translation Brief dalam Penerjemahan
Abstract
Teori Skopos memiliki fokus pembahasan pada tujuan penerjemahan itu sendiri, untuk menentukan
metode dan strategi penerjemahan yang akan diterapkan dalam penerjemahan untuk menghasilkan
karya terjemahan yang baik dalam bahasa sasaran. Secara garis besar teori Skopos mempunyai tiga
unsur utama, yaitu proses penerjemahan, hasil penerjemahan dan cara penerjemahan. Terdapat tiga
aturan teori skopos. Yang pertama bahwa penerjemahan harus bisa mengarah pada fungsi situasi
dimana teks yang diterjemahkan itu digunakan. Yang kedua, penerjemahan harus memperhatikan
siapa yang akan menggunakan hasil terjemahan tersebut. Yang ketiga, dimanfaatkan untuk apa
hasil terjemahan tersebut. Prinsip utama dari teori Skopos dalam menentukan arah penerjemahan
adalah tujuan dari penerjemahn itu sendiri. Tujuan penerjemahan menjadi penting dan sumber
acuan dalam pandangan teori Skopos. Tujuan dapat bedakan menjadi tiga, yaitu tujuan umum
yang diperuntukkan bagi penerjemah dalam melakukan proses penerjemahan, tujuan komunikatif
yang diperuntukkan bai teks bahasa sasaran dalam situasi yang ada di bahasa sasaran dan tujuan
yang diperuntukkan bagi strategi ataupun prosedur penerjemahan secara khusus. Translation
brief tidak tidak memberikan peluang pada penerjemah untuk menentukan bagaimana memulai
pekerjaannya (menerjemahkan), strategi apa yang harus digunakan, atau jenis penerjemahan apa
yang harus dipilih.