Menumbuhkan Budaya Literasi “Kearifan Lokal” pada Siswa SMA Negeri 1 Gorontalo melalui Modul Sejarah Pergerakan Organisasi Muhammadiyah Gorontalo
dc.contributor.author | Malae, Andris K. | |
dc.date.accessioned | 2017-07-19T04:32:05Z | |
dc.date.available | 2017-07-19T04:32:05Z | |
dc.date.issued | 2017-04-04 | |
dc.identifier.citation | Daryanto. 2013. Standard Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta: Gava Media. _______. Menyusun Modul. Yogjakarta: Gava Media Jensen, Eric. 2010. Guru Super & Super Teaching. Jakarta:Indeks. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution. S. 2013. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Sebuah Pengantar Teoretis dan Pelaksaan). Yogyakarta: BPFE. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2549-5607 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/8958 | |
dc.description.abstract | Minimnya pemahaman siswa SMA N. 1 Gorontalo terhadap sejarah lokal, sudah bukan suatu hal yang baru lagi pada dunia pendidikan. Dalam studi ini, ada beberapa aspek yang perlu menjadi sorotan utama terkait dengan permasalahan tersebut. Yang pertama; adalah tidak tersedianya kurikulum khusus untuk mengkaji secara spesifik sejarah yang ada di lokalitas tertentu, kedua; guru yang sebagai aktor utama dalam proses pembelajaran, lebih bersikap pragmatis terkait proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, dengan melihat permasalahan yang ada, maka perlu adanya upaya kongkrit sebagai alternatif dalam menjawab persoalan yang terjadi. Dalam hal ini, diperlukan alternatif tadi berupa modul yang dapat memungkinkan para peserta didik dapat mempelajari sejarah lokal, disamping menerima pembelajaran sejarah Indonesia secara umum. Modul merupakan bahan pembelajaran efektif di kelas, modul dikembangkan sesuai dengan permasalahan yang ditemukan, sehingga, walaupun tidak tersedianya kurikulum khusus untuk mengembangkan sejarah lokal, namun dengan adanya pengembangan modul oleh guru terutama modul sejarah lokal yang berjudul Sejarah Pergerakan Organisasi Muhammadiyah Gorontalo dapat menumbuhkan budaya literasi pada siswa khususnya pada kearifan lokal yang menjadi identitas daerah Gorontalo. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Muhammadiyah University Press | in_ID |
dc.subject | Sejarah Lokal | in_ID |
dc.subject | Budaya Literasi | in_ID |
dc.subject | Guru | in_ID |
dc.subject | siswa | in_ID |
dc.subject | Modul | in_ID |
dc.title | Menumbuhkan Budaya Literasi “Kearifan Lokal” pada Siswa SMA Negeri 1 Gorontalo melalui Modul Sejarah Pergerakan Organisasi Muhammadiyah Gorontalo | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Proceeding of The 1st ICoLLiT
Revitalizing Literacy Culture