dc.identifier.citation | Badan Informasi Geospasial, 2013, Indonesia Memiliki 13.466 Pulau yang Terdaftar dan Berkoordinat, Diakses tanggal 24 Februari 2015, dari http://www.bakosurtanal.go.id/ berita-surta/show/indonesia-memiliki- 13-466-pulau-yang-terdaftar-danberkoordinat/. Dahuri, 2003, Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. FAO, 2005, Global Forest Resources Assessment 2005, Thematic Study on Mangroves Indonesia, Roma, Italia: FAO of the United Nations. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 201 Tahun 2004 Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Lee, T.M. & Yeh, H.C., 2009, Applying remote sensing technique to monitor shifting wetland vegetation: A case study of Dhansui River estuary mangrove communities, Taiwan. Ecological Engineering, 35, 487-496. Nontji, A, 1987, Laut Nusantara, Jakarta: PT Djambatan. | in_ID |
dc.description.abstract | Garis pantai Indonesia mengandung potensi sumberdaya alam wilayah
pesisir yang jumlahnya cukup besar, salah satunya ekosistem hutan
mangrove. Mengingat hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat
penting, maka diperlukan pengelolaan hutan mangrove yang optimal agar
kerusakan dan berkurangnya luas hutan mangrove dapat diminimalisir.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kerusakan
mangrove di Delta Mahakam, Kalimantan Timur. Penelitian ini
menggunakan citra Landsat OLI yang kemudian dilakukan transformasi
indeks vegetasi Normalized Different Vegetation Index (NDVI). Nilai dari
transformasi NDVI dikorelasikan dengan hasil pengukuran kerapatan di
lapangan untuk mendapatkan nilai kerapatan pada citra. Klasifikasi
kerusakan mangrove didasarkan pada Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 201 Tahun 2004. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa
mangrove yang kondisinya rusak memiliki luas sebesar 60.220 ha atau
54,97% dari luas Delta Mahakam, sedangkan untuk mangrove yang
kondisinya baik memiliki luas sebesar 49.327 ha atau 45,03%. | in_ID |