Show simple item record

dc.contributor.authorHuda, Imam Arifa'illah Syaiful
dc.contributor.authorSuwargany, Melly Heidy
dc.contributor.authorAnjarika, Diyah Sari
dc.date.accessioned2017-07-25T03:27:34Z
dc.date.available2017-07-25T03:27:34Z
dc.date.issued2017-05-22
dc.identifier.citationMuta’ali. 2015. Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Muta’ali. 2013. Penataan Ruang Wilayah dan Kota (Tinjauan Normatif-Teknis). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Pemerintah Kabupaten Lamongan. 2016. Lamongan dalam angka tahun 2016. Suhardjo dan Tukiran, 1990. Studi Literatur Konsep yang Sudah ada Mengenai Daya Tampung Wilayah. Kantor Menteri Negara Ke- pendudukan dan Lingkungan Hidup, Jakarta Nurmalina, Rita. 2008. Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras Nasional: pendekatan teknik ordinasi rap-rice dengan metoda multidimensional scaling (mds). Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Bappenas. 2015. Evaluasi Implementasi Kebijakan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Direktorat Pangan dan Pertanian,Bappenas. Jakarta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Lamongan 2011-2031. (2012): Bappeda Kabupaten Lamongan Talumingan. 2017. Kajian Daya Dukung Lahan Pertanian Dalam Menunjang Swasembada Pangan Di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal: Agri- SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13in_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-072-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9046
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk yang cepat akan menimbulkan berbagai masalah, khususnya peningkatan kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Di sisi lain, perkembangan di sektor industri juga mengalami pertumbuhan yang cepat. Hal ini berimplikasi pada alih fungsi lahan pertanian ke lahan non pertanian. Permasalahan yang paling mendasar dari sektor pertanian ini adalah semakin menyusutnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan (BAPPENAS, 2015). Tingginya alih fungsi lahan pertanian akan memberi ancaman terhadap ketahanan pangan suatu wilayah. Kondisi seperti ini menjadi salah satu tugas penting pemerintah daerah dalam menerapkan kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini yakni menganalisis daya dukung dan kebutuhan lahan pertanian di Kabupaten Lamongan tahun 2035. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini yakni metode kuantitatif. Proses pencarian, pengumpulan, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber terpercaya, seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kabupaten Lamongan memiliki tingat daya dukung lahan pertanian yang sangat baik atau tergolong dalam kelas satu. Hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Lamongan mampu swasembada pangan dan mampu memberikan kehidupan yang layak bagi penduduknya. Sedangkan dari hasil perhitungan jumlah penduduk optimal bahwa tidak diperlukan tambahan luas panen. Selain itu, kebutuhan lahan pertanian pada tahun 2035 dapat dipenuhi dari luas lahan produksi yang ada. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebijkan yang mendukung sektor pertanian agar daya dukung lahan pertanian dan kebutuhan lahan pertanian tetap terjaga dengan baik. Seperti halnya, pengetatan aturan alih fungsi lahan pertanian untuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Kebijakan ini diharapkan mampu berpengaruh pada pembangunan wilayah yang berkelanjutan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectDaya Dukungin_ID
dc.subjectKebutuhan Lahanin_ID
dc.subjectPertanianin_ID
dc.titleAnalisis Daya Dukung dan Kebutuhan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2035in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record