Identifikasi Tingkat Kerentanan Sosial Ekonomi Kelembagaan untuk Perencanaan Pengelolaan DAS Duriangkang, Batam
Abstract
Pulau Batam merupakan salah satu pulau kecil (luas pulau <2000 km2) yang
strategis dengan potensi pengembangan ekonomi tinggi yang diharapkan
dapat menarik kemajuan daerah sekitarnya. Perkembangan ekonomi
tersebut memicu penurunan daya dukung DAS, kekurangan air bersih dan
masalah sosial ekonomi kelembagaan. Salah satu DAS pemasok air bersih di
Batam yang mengalami permasalahan tersebut adalah DAS Duriangkang
sehingga DAS ini masuk dalam kategori DAS Prioritas yang harus
dipulihkan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat kerentanan
sosial, ekonomi, kelembagaan untuk perencanaan pengelolaan DAS
Duriangkang, Batam. Analisis kerentanan menggunakan Sistem Monitoring
Evaluasi Daerah Aliran Sungai aspek sosial ekonomi dan kelembagaan.
Data yang dipergunakan merupakan data primer dan data sekunder pada
DAS Duriangkang. Hasil analisis terhadap DAS Duriangkang Batam
menunjukkan bahwa secara sosial tergolong agak rentan (3,4), secara
ekonomi tidak rentan (1,4), dan secara kelembagaan rentan (4,2). Secara
keseluruhan DAS Duriangkang tingkat kerentanan sosial ekonomi
kelembagaan tergolong agak rentan (3). Penyelesaian masalah penurunan
daya dukung dan kelangkaan air terutama pada aspek yang memiliki
kerentanan relatif tinggi terlebih dahulu, yaitu aspek kelembagaan, sosial
kemudian ekonomi. Perencanaan pengelolaan DAS Duriangkang Batam
seyogyanya memperhatikan kerentanan sosial ekonomi kelembagaan yang
ada.