dc.identifier.citation | Akbari, B.,& Soraya,S. (2012). Effect of Assertivennes Training Methods on Self Esteem and General Self-Eficacy Female Students of Islamic Azad University, Anzali Branch. Journal of Basic and Applied Scientific Research, hal.2265-2269. Azis, A.R. (2015). Efektivitas Pelatihan Asertivitas untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Siswa Korban Bullying. Jurnal Konseling dan Pendidikan.vol 3. No.2, hal 8-14. Jember: PT IKIP Press. Cawood, D. (1997). And Asserts That for Companies to Survive Canada: International SelfCounsel Press Ltd. Cloroso, B. (2006). Penindas, Tertindas, dan Penonton. Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah Hingga SMU. Jakarta: Serambi. Fensterheim. (1980). Jangan Bilang ya Bila Anda Akan Mengatakan Tidak. Jakarta: Gunung Jati. Hamdi, I. (2016, Oktober). Diduga Korban Bullying, Siswa SD ini Kejang-kejang. Diakses 1 April 2017, dari www.m.tempo.co/read Hertinjung, W.S., Wardhani, B.R., & Susilowati. (2011). Profil Kepribadian Pelaku dan Korban Bullying. Laporan Penelitian Kolaboratif (tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nurfaizal.(2013). Efektivitas Asertive Training untuk Meningkatkan Perilakauasertif Siswa. Thesis. Tidak diterbitkan. Bandung: UPI. Papler, D.J., & Craig, W. (2002). Making a Difference in Bullying. Porpitasari, D.M. (2007). Pengaruh Perilaku Asertif Terhadap Hubungan Interpersonal pada Siswa Kelas XI SMK Islam 1 Blitar. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Bandung: UPI. Prayitna, Andi. (2010). Let’s End Bullying, Memahami, Mencegah dan Mengatasi Bullying. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Rigby, K. (2002). A New Perspective on Bullying. London: Jessica Kingsley. Rini. J. (2001). Asertivitas. Http:// www.E-Psikologi.com Sejiwa. (2006). Bullying: Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo. Storey, J. (2008). Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra. Sullvian, K., & Clearly. (2005). Bullying in Scondary Schools. California: Corwin Press. Veenstra, R., Liendsberg, S., Winter, A.F., dkk. (2005). Bullying and Victimization in Elementary School: A Comparison of Bullies, Victims. Bully/Victims, and Uninvolved Preadolecents, Developmental Psychology. 4,4, 672-6822. Wiyani, N.A. (2012). Save Our Children From School Bullying. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Yusuf,H., Fahrudin, A. (2012). Pelaku Bullying: Asesmen Multidimensi dan Intervensi Sosial. Jurnal Psikologi Undip, vol. 11, No.2. | in_ID |
dc.description.abstract | Kekerasan yang dilakukan secara berulang terhadap anak yang tidak berdaya disebut
dengan bullying. Bullying bisa terjadi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Anak menjadi
korban
bullying
dikarenakan
tidak
memiliki
keberanian
untuk
melawan
atau
menghindari
perilaku
tersebut.
Salahsatu
sebab
yang
menjadikan
seorang
siswamenjadi
korban
bullying
adalah
kurang
keberanian melawan
atau
menghindari
perilaku bullying
atau
kurang
asertif.
Penelitian
ini
bertujuan untuk
mengetahui efektivitas
pelatihan asertivitas
untuk
siswa korban
bullying.
Penelitian
ini
menggunakan metode eksperimen
dengan within subject design.
Subjek
dalam
penelitian
ini adalah
siswa-siswi SD sebanyak 11
anak yang menjadi korban
bullying.
Alat
pengumpulan data menggunakan
skala asertivitas,
wawancara, observasi, dan focus group
interview
(FGI). Hasil
analisis menggunakan SPSS menunjukkan
bahwa pelatihan asertivitas
efektif
untuk korban bullying, t= -3.965 dengan 0,003 (p<0,05). Antar
Siswa yang menjadi
korban
bullying
terjalin
komunikasi
dan
kerjasama
yang
intens
selama
pelatihan,
mereka
dapat
saling
memberikan
dukungan
satu sama lain
untuk
menghindari, menolak
tindakan
bullying
dari
pelaku
dan
dapat bersama-sama
untuk
melaporkan kepada
guru.
Kesimpulan penelitian
menunjukkan
bahwa
pelatihan
asertivitas
efektif
untuk
meningkatkan
perilaku
asertif
pada
korban
bullying. | in_ID |