SERANGAN AWAL PENYAKIT KARAT TUMOR PADA TANAMAN SENGON DI PLOT UJI PROVENAN SENGONCANDIROTO, JAWA TENGAH
Abstract
Tanaman sengon merupakan salah tanaman cepat tumbuh (fast growing species) yang banyak ditanam masyarakat
karena seluruh bagian dari tanaman mempunyai manfaat dan bernilai ekonomis. Manfaat utama adalah kayunya yang
digunakan sebagai bahan baku utama untuk furniture dan kayu lapis. Oleh karena itu masyarakat banyak yang
membudidayakan sengon, namun sayangnya kebanyakan penanaman sengon dilakukan secara monokultur sehingga
tanaman tersebut mudah terserang hama dan penyakit. Salah satu penyakit utama yang menyerang sengon adalah penyakit
karat tumor yang disebabkan oleh jamur Uromycladium falcatarium. Penyakit karat tumor telah menyerang tanaman sengon
dan menimbulkan kerugian yang cukup besar sehinggu diperlukan upaya penanggulangan. Pengelolaan penyakit untuk
menanggulangi serangan penyakit tidak hanya memerlukan pengobatan tetapi juga pencegahan antara lain perlunya
penggunaaan tanaman unggul yang tahan terhadap penyakit. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tanaman
sengon yang berasal dari Wamena diduga lebih toleran terhadap serangan karat tumor pada tingkat semai. Oleh karena itu,
pengujian tingkat lapangan untuk membuktikan toleransi terhadap penyakit sangat diperlukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati serangan awal penyakit karat tumor pada tanaman sengon yang berasal
dari berbagai provenan di plot uji resistensi tanaman sengon terhadap karat tumor di Candiroto, Jawa Tengah. Provenan yang
digunakan berjumlah 6 provenan (5 provenan dari Papua dan 1 provenan dari Jawa). Seluruh tanaman diamati dan diberi
skor berdasarkan gejala serangan karat tumor. Selanjutnya dihitung luas dan intensitas serangan.Luas serangan dihitung
berdasarkan persentase jumlah tanaman yang terserang penyakit karat tumor sedangkan intensitas serangan dhitung dengan
berdasarkan skor yang menyatakan derajat keparahan serangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 4 bulan, serangan karat tumor cukup tinggi pada seluruh provenan
kemudian mengalami penurunan pada bulan ke-5 dan menurun lagi pada bulan ke-6. Pada awal penanaman luas serangan
lebig dari 50%, bahkan luas serangan pada provenan 4 mencapai 80,5%. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tanaman
umur muda lebih rentan terhadap serangan penyakit, namun demikian luas dan intensitas serangan penyakit semakin
menurun sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Berdasarkan nilai luas dan intensitas serangan, pada umur muda,
provenan dari Papua toleran dibandingkan dengan provenan lainnya, sedangkan provenan dari Jawa lebih rentan terhadap
serangan penyakit karat tumor.