Show simple item record

dc.contributor.authorMughofar, Ahmad
dc.contributor.authorMasykuri, Mohammad
dc.contributor.authorSetyono, Prabang
dc.date.accessioned2017-10-23T01:33:20Z
dc.date.available2017-10-23T01:33:20Z
dc.date.issued2017-05
dc.identifier.citationBengen, D.G. (2003). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. PKSPL_IPB. Fachrul, M.F. (2007). Metode Samping Bioekologi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Indriyanto. (2006). Ekologi Hutan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 Tentang Keteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jakarta. Krebs, C.J. (1972). Ecology. Universitas of British Columbia. Harper and Row Publisher. Inc. New York. 694p. Messerscmidt, D.A. (1995). Rapid Appraisal for Community Foresty. Methodology Series. International Institute for Environment and Development. UKLondon. Noor, Y.R. Khazali, M. Suryadiputra, N.N. (1999). Panduan Pengendalian Mangrove Indonesia. Wetlands International-Indonesia Programme. Bogor. Odum, E.P. (1993). Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Raymond, G. Harahap, N. Soenarno. (2010). Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kecamatann Gending, Probolinggo. Agritek, Vol. 18 No. 2 (185-200). Samingan, M.T. (1980). Notes on the Vegetation of the Tidal Areas of South Sumatra. Indonesia With Special Reference to Karang Agung dalam International Social Tropical Ecology. Kuala Lumpur. Hal 1107- 1112. Tioho, H. Rondo, M. (1988). Karang Batu di Pulau Siladen. Jurnal Fakultas Perikanan. Vol 1 (2). Universitas Sam Ratulangi. Wenas, I.C. (2004). Struktur Komunitas Ikan Karang Famili Chaetodontidae Pada Terumbu Buatan Reefball di Semenanjung Ratatotok Kabupaten Minahasa Selatan. Skripsi Universitas Sam Ratulangi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Manado. 40 hal. Wibowo, K. Handayani, T. (2006). Pelestarian Hutan Mangrove Melalui Pendekatan Mina Hutan. (silvofishery). Jurnal Teknik Lingkungan. ISSN: 1441-3,8, Vol 7 (3): 227-233. PTL-BPPT.in_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9321
dc.description.abstractMangrove Cengkrong memiliki peranan ekologi dan ekonomi yang penting bagi lingkungan, namun keberadaannya di sekitar Jalur Lintas Selatan (JLS)terancam oleh berbagai faktor, diantaranya ekowisata, polusi, dan keberadaan pedagang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan komposisi vegetasi mangrove di Pantai Cengkrong. Data didapatkan dengan metode deskriptif kuantitatif dan survei lapangan secara eksploratif. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 zonasi dengan cara purposive sampling. Setiap zonasi dibuat 3 plot, yaitu setiap plot diambil data vegetasi mangrove yang meliputi ukuran plot 10 m x 10 m untuk pohon, 5 m x 5 m untuk pancang, 1 m x 1 m untuk semai, semak, dan herba. Analisis vegetasi mangrove menggunakan Indek Nilai Penting (INP) dengan bantuan microsoft office excel 2007. Indeks dominansi dan indeks Shannon-Wienner dihitung untuk mendapatkan indeks keragaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 12 spesies, yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Ceriops decandra, Ceriops tagal, Avicennia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera parviflora, Xylocarpus granatum, Lumnitzera racemosa, dan Nypa fruticans. Keanekaragaman vegetasi hutan mangrove tergolong baik. Berdasarkan hasil analisis kerapatan vegetasi diketahui bahwa kondisi hutan mangrove Pantai Cengkrong Desa Karanggandu pada umumnya rusak.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectkeanekaragamanin_ID
dc.subjectKerapatanin_ID
dc.subjectINPin_ID
dc.subjectMangrovein_ID
dc.titleSTRUKTUR DAN KOMPOSISI MANGROVE DI PANTAI CENGKRONG DESA KARANGGANDU KABUPATEN TRENGGALEKin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record