Show simple item record

dc.contributor.authorBaderan, Dewi Wahyuni K.
dc.date.accessioned2017-10-23T02:45:45Z
dc.date.available2017-10-23T02:45:45Z
dc.date.issued2017-05-20
dc.identifier.citationAchmadi SS. 1990. Diktat Kimia Kayu. Bogor : Pusat Antar Universitas, Institut Dharmawan I Wayan Susi dan Chairil Anwar Siregar. 2008. Karbon Tanah dan Pendugaan Karbon Tegakan Avicennia marina (Forsk.) Vierh.di Ciasem, Purwakarta. Jurnal. (Online)Vol. V No. 4 :317-328. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Donato C. Daniel, J. Boone Kauffman, Daniel Murdiyarso, Sofyan Kurnianto, Melanie Stidham dan Markku Kanninen. 2012. Mangrove adalah salah satu hutan terkaya karbon di kawasan tropis. Brief Cifor. Diakses dari http://www.cifor.org Gultom, Intan Marlina. 2009. Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora mucronata Pada Berbagai Tingkat Salinitas. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Hairiah, K. dan Rahayu, S. (2007). Pengukuran ‘karbon tersimpan’ di berbagai macam penggunaan lahan. Ilmiliyana, A., Muryono, M dan Purnobasuki, H. 2012. Estimasi Karbon Pada Tegakan Pohon Rhizophora stylosaDi Pantai Camplong, Sampang Madura. Jurnal. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh Nopemb er. Jesus, A. 2012. Kondisi ekosistem mangrove di sub district Liquisa Timor-Leste. Jurnal. Pascasarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Indriyanto. 2010. Ekologi hutan. Bumi aksara: Jakarta Komiyama, A., J.E. Ong and S.Poungparn 2008. Allometry, biomass and productivity of mangrove forest: A review. A quatic Botany 89:128-137. Kusmana C., Onrizal dan Sudarmadji. 2003. Jenis-jenis Pohon Mangrove Di Teluk Bintuni, Papua. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan PT Bintuni Utama Murni Wood Industries. Lugina, 2011. Prosedur Operasi Standar (SOP)untuk Pengukuran Stok Karbon di Kawasan Konservasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Indonesia Kerjasama Dengan: International Tropical Timber Organization (ITTO) Bogor. Nugraha, Yudhi. 2011. Potensi Karbon Tersimpan Di Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tanggerang Selatan, Banten. Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.. Purnobasuki, Hery. 2012. Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon. Artikel. PSL Universitas Surabaya 28 (2012) : 3-5. Dept Biologi, FST Universitas Airlangga. Sunarti, S dan Rugayah, 2009. Keanekaragaman Jenis-jenis kayu bakar di Desa Lampeapi, Pulau Wawonii, Sulawesi tenggara. Jurnal. Teknik Lingkungan Vol. 10 No.2 Hal. 161-166 Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Usman, Laila.2014. Analisis Vegetasi Mangrove di Pulau Dudepo Kec. Anggrek Kab. Gorontalo Utara. Thesis.UNG:Gorontalo. Utomo H. 2011. Tekstur Tanah. Artikel. Tersedia di : http://heratu.com/2011/02/tekstur tanah.html. Diakses tanggal 20 Oktober 2016.in_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9327
dc.description.abstractHutan mangrove yang berada di wilayah pesisir Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Bualemo Provinsi Gorontalo memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi yang bersumber dari keanekaragaman vegetasi mangrove yang terdapat pada kawasan ini, salah satu diantaranya adalah spesies Ceriops tagal. Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat penting sebagaimana hutan lainya yaitu sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Dimana karbon yang diserap tersebut disimpan dalam biomassa yaitu pada beberapa bagian tumbuhan seperti pada akar, batang, dan daun. Mangrove mampu menyerap sebagian karbon dalam bentuk CO yang dimanfaatkan untuk proses fotosintesis, sedangkan sebagian lainnya tetap berada di atmosfer, dengan meningkatnya CO 2 , yang berada di atmosfer maka akan memicu terjadinya perubahan iklim secara global.Dengan kemampuan mangrove sebagai penyerap karbon dan penyimpanannya dalam biomassa, maka peningkatan karbondioksida di atmosfer tentu dapat lebih dikurangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan, biomassa dan nilai karbon Ceriops tagalyang berada didi wilayah Pesisir Tabulo Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode jarak (Point–Centered Quarter Method).Objek penelitian ini dibatasi pada biomassa atas permukaan tanah yaitu karbon batang dan daun sedangkan untuk biomassa bawah permukaan tanah yaitu akar dan substrat. Stok karbon diestimasi dengan mengalikan nilai biomassa dengan konstanta 50%. Stok karbon tanah diperoleh dari hasil analisis laboratorium. Hasil penelitian menemukan kerapatan sebesar 32,34 pohon/ 2Ha, total biomassa batang 7.121,174 kg dengan nilaiserapan karbon 3.560,59 kg, total biomassa daun 12,93 kg dengan nilaiserapan karbon 634,384 kg, biomassa akar 833,94 kg, nilai serapan karbon akar 4.108,7, dan nilai serapan karbon tanah sebesar 4.579,75 gr C/Cm 2 2 . Nilai serapan karbon pada batang jauh lebih besar dibandingkan dengan total serapan karbon pada daun, akar dan tanah (substrat) hal ini dikarenakan kandungan biomassa pada batang berkaitan erat dengan hasil produksi pohon yang didapat melalui proses fotosintesis yang umumnya disimpan pada bagian batang.Temuan penelitian ini, dijadikan sebagai data dalam pengelolaan hutan mangrove di Pesisir Tabulo Selatan serta dapat dijadikan data dalam rangka pengembangan program REDD ((Reduced Emissions from Deforestation and Degradation) sehingga usaha konservasi mangrove dalam rangka mengurangi efek pemanasan global dapat lebih ditingkatkan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectbiomassain_ID
dc.subjectnilai karbonin_ID
dc.subjecthutan mangrovein_ID
dc.titleKerapatan, Nilai Biomassa dan Serapan Karbon Spesies Ceriops tagal (Perr.) C. B. Rob di Wilayah Pesisir Tabulo Selatan Provinsi Gorontaloin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record