Eksplorasi Materi Genetik Kayu Merah (Pterocarpus indicus Willd) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
Abstract
Informasi habitat dan materi genetik yang dikoleksi dari suatu sebaran alami merupakan informasi penting untuk
membantu upaya penyelamatan/konservasi suatu species. Kayu merah (Pterocarpus indicusWilld)dikenal sebagai
jenis yang bernilai ekonomi tinggi telah dikategorikan oleh The IUCN Red List of Threatened Species sebagai jenis
yang kondisinya mulai rawan (Vulnerable (VU A1d)). Upaya penyelamatan dapat dilakukan salah satunya dengan
pembangunan plot konservasi eks situ yang berisi koleksi materi genetik dari berbagai sebaran alami di Indonesia.
Salah satu wilayah yang menjadi sebaran alami kayu merah adalah Pulau Sumbawa propinsi Nusa Tenggara Barat.
Penelitian ini oleh karena itu bertujuan untuk mendapatkan informasi habitat dan materi genetik hasil eksplorasi
kayu merah dari sebaran alaminya di Pulau Sumbawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu merah atau lebih
dikenal oleh masyarakat lokal sebagai kayu nara dapat ditemukan di dua kabupaten di Pulau Sumbawa yaitu
Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Sebaran kayu merah di Kabupaten Bima berada pada ketinggian tempat
yang lebih tinggi (99-113 m dpl) dibandingkan dengan Kabupaten Dompu, sekitar pantai sampai dengan area
perbukitan (6,1-91 m dpl). Lokasi ditemukannya kayu merah juga umumnya berada pada kemiringan lahan di atas
50
o
, yang cukup menyulitkan saat eksplorasi di lapangan. Dimensi pohon pohon induk yang dikoleksi materi
genetiknya juga bervariasi dengan diameter terbesar sebanyak 95 cm dan tinggi bebas cabang antara 2-12 m. Hasil
eksplorasi di lapangan juga menunjukkan kondisi yang memprihatinkan karena keberadaan pohon kayu merah
yang mulai terbatas akibat maraknya penebangan liar (illegal logging).