Show simple item record

dc.contributor.authorYuskianti, Vivi
dc.contributor.authorIsmail, Burhan
dc.contributor.authorYuliah, Y.
dc.date.accessioned2017-10-25T02:42:08Z
dc.date.available2017-10-25T02:42:08Z
dc.date.issued2017-05-20
dc.identifier.citationJoker, D. (2002). Informasi Singkat Benih : Pterocarpus indicus Willd. Indonesia Forest Seed Project. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan Departemen Kehutanan Republik Indonesia. http://www.dephut.go.id. Suryowinoto, S. M. (1997). Flora Eksotika, Tanaman Peneduh. Kanisius : Yogyakarta. Soerianegara, I.,and R.H.M.J.Lemmens. (1994). Prosea; Plant resources of South-East Asia 5 (1). Timber trees: major commercial timbers. Wageningen: Pudoc Scientific Publishers, Wageningen. 607 p. Yuskianti, V., A. Sahupala, C.M.A. Wattimena dan B. Ismail (in press a). Studi habitat dan eksplorasi materi genetik kayu merah (Pterocarpus indicus) di Pulau Seram, Maluku. Disampaikan pada Seminar Nasional PERIPI KOMDA JATENG-DIY di Gunung Kidul Yogyakarta, pada tanggal 2 Juni 2016. Yuskianti, V., B. Ismail dan T. Pamungkas (in press b). Sebaran alami kayu merah (Pterocarpus indicus Willd) di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Disampaikan pada Seminar Nasional Biodiversitas 2016 di Surakarta pada tanggal 4 November 2016.in_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9341
dc.description.abstractInformasi habitat dan materi genetik yang dikoleksi dari suatu sebaran alami merupakan informasi penting untuk membantu upaya penyelamatan/konservasi suatu species. Kayu merah (Pterocarpus indicusWilld)dikenal sebagai jenis yang bernilai ekonomi tinggi telah dikategorikan oleh The IUCN Red List of Threatened Species sebagai jenis yang kondisinya mulai rawan (Vulnerable (VU A1d)). Upaya penyelamatan dapat dilakukan salah satunya dengan pembangunan plot konservasi eks situ yang berisi koleksi materi genetik dari berbagai sebaran alami di Indonesia. Salah satu wilayah yang menjadi sebaran alami kayu merah adalah Pulau Sumbawa propinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini oleh karena itu bertujuan untuk mendapatkan informasi habitat dan materi genetik hasil eksplorasi kayu merah dari sebaran alaminya di Pulau Sumbawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu merah atau lebih dikenal oleh masyarakat lokal sebagai kayu nara dapat ditemukan di dua kabupaten di Pulau Sumbawa yaitu Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Sebaran kayu merah di Kabupaten Bima berada pada ketinggian tempat yang lebih tinggi (99-113 m dpl) dibandingkan dengan Kabupaten Dompu, sekitar pantai sampai dengan area perbukitan (6,1-91 m dpl). Lokasi ditemukannya kayu merah juga umumnya berada pada kemiringan lahan di atas 50 o , yang cukup menyulitkan saat eksplorasi di lapangan. Dimensi pohon pohon induk yang dikoleksi materi genetiknya juga bervariasi dengan diameter terbesar sebanyak 95 cm dan tinggi bebas cabang antara 2-12 m. Hasil eksplorasi di lapangan juga menunjukkan kondisi yang memprihatinkan karena keberadaan pohon kayu merah yang mulai terbatas akibat maraknya penebangan liar (illegal logging).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectkayu merahin_ID
dc.subjectkonservasi eks situin_ID
dc.subjectpohon indukin_ID
dc.subjecthabitatin_ID
dc.subjectkoleksiin_ID
dc.titleEksplorasi Materi Genetik Kayu Merah (Pterocarpus indicus Willd) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Baratin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record