dc.identifier.citation | Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, 2008. Buku Status Lingkungan Tahunan/ASER, 2008. Bakre P.P., Misra V., Bhatnagar P. 2005. Residues of organochlorine insecticides in fish from Mahala Water Reservoir, Jaipur, India. Bulletin of Environmental Contamination and Toxicology 45(3): 394-398. Dian, R.M. 2009. Identifikasi penggunaan pestisida pada ladang dan sawah. Undergraduate Thesis Institut Teknologi Bandung. Hadi, A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2005. Hartwell, S. I. (2008). Distribution of DDT and other persistent organic contaminants in canyons and on the continental shelf off the central California coast. Marine Environmental Research, 65(3), 199217 Keputusan Gubernur Jawa Barat No 39 tahun 2000, tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Citarum dan Anak-anak Sungainya di Jawa Barat Oginawati, K. 2009. Identifikasi dan penyebaran pencemaran pestisida organoklorin pada tanah di daerah aliran sungai Citarum Hulu sebagai indikasi dampak persisten organic pollutans (POP’s) di Lingkungan. Lembaga Panelitian dan Pengembangan Pada Masyarakat. Institut Teknologi Bandung. Paimin, Sukresno, Purwanto, A.B. Supangat, A. Wuryanta, dan N. Wahyuningrum. 2006. Laporan kegiatan penelitian sistem karakterisasi daerah aliran sungai. Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS-Indonesia Bagian Barat. Surakarta. (Tidak dipublikasikan) Paramita, S.J., dan K. Oginawati, 2009. Pengaruh perubahan musim terhadap residu pestisida organoklorin pada ikan, air dan sedimen di DAS Citarum Hulu segmen Cisanti sampai Nanjung, Jawa Barat. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (tidak dipublikasikan). Ramadhani, N.W., dan K. Oginawati. 2009. Residu insektisida organoklorin di persawahan Sub-DAS Citarum Hulu. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (tidak di publikasikan). Rochmat Dede. 2009. Posisi Strategis Upaya Konservasi untuk Pengelolaan Sumber Daya Air DAS Citarum di Indonesia (Kasus DAS Citarum), Regional Open Network Conference of CKNet INA West Java Region, Bappeda Jawa Barat, Agustus 2009. Santosa. 2008. Penelitian pengendalian pencemaran air limbah industri organik. Prosiding Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. “Adaptasi Pengelolaan Sumber Daya Air Menyongsong Perubahan Iklim Global”. Bandung 23-24 Juli 2008. Soemirat, J.. 2005. Toksikologi Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Sudaryanto A., I. Monirith, N. Kajiwara, S. Takahashi, P. Hartono, Muawanah, and S. Tanabe. 2007. Levels and distribution of organochlorine in fish from Indonesia. Environmental International 33(6) : 750-758. Zhou R., Zhu L., Yang K., Chen Y. 2006. Distribution of organochlorine pesticides in surface water and sediments from Qiantang River, East China. Journal of Hazardous Materials 137(1) : 68-75. | in_ID |
dc.description.abstract | Kegiatan pertanian berdampak negatif terhadap peningkatan pencemaran bahan agrokimia di lingkungan
pertanian, antara lain cemaran residu organoklorin. Sifat organoklorin bioakumulasi di alam, bersifat
toksik terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya, tidak reaktif, stabil, memiliki kelarutan sangat tinggi
di dalam lemak, dan kemampuan degradasinya rendah. Informasi tentang kadar senyawa POPs aldrin dan
endosulfan di air sungai di DAS Citarum Hulu masih terbatas sehingga dilakukan penelitian dengan
tujuan untuk mendapatkan data sebaran aldrin dan endosulfan pada air sungai di DAS Citarum Hulu.
Penelitian dilaksanakan dengan survei pada tahun 2011. Contoh air diambil sekitar 30 cm dari permukaan
air di 11 sungai dan anak sungai Citarum dan waduk Saguling dengan. Hasil penelitian menunjukkan sifat
fisik dan kimia air sungai dan anak sungai Citarum Hulu DAS Citarum Hulu masih sesuai peruntukannya
untuk mengairi pertanaman.Senyawa POPs endosulfan terdeteksi di semua lokasi sedangkan aldrin
terdeteksi 3 lokasi dari 11 lokasi pengambilan air. Kadar endosulfan dalam air berkisar antara 0,001-0,005
mg/L sedangkan aldrin 0,005-0,022 mg/L. | in_ID |