Pertumbuhan Miselium Bibit F0 Jamur Tiram Putih dan Jamur Merang Pada Media Ubi Jalar Ungu
Abstract
Budidaya jamur merupakan usaha memperbanyak jamur dengan cara menanamnya pada media buatan
yang sesuai dengan tempat hidup jamur tersebut. Secara umum proses budidaya jamur meliputi empat tahap yaitu pembuatan
biakan murni, biakan induk, bibit induk dan bibit produksi (Gunawan, 2000).Biakan murni (F0) adalah asal mula bibit
diperoleh dari pemilihan jamur yang baik. Jamur kemudian diisolasi sporanya dalam keadaan steril. Isolasi ini dilakukan
pada cawan petri berisi media PDA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas bibit F0 jamur tiram dan jamur
merang pada media umbi ungu dengan sumber nutrisi yang berbeda sumbernya.
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial dengan empat
perlakuan dan dua kali ulangan yaitu faktor 1. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode rancangan acak lengkap
(RAL) dua faktorial dengan empat perlakuan dan dua kali ulangan yaitu faktor 1 jenis sumber nutrien (ekstrak, bubur dan
tepung) dan faktor 2 jenis jamur (merang dan tiram). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit F0 pada media ubi ungu
yang terbaik adalah untuk jamur tiram dengan sumber nutrisi bentuk ekstrak, yaitu diameter 8,5 cm, dan miseliumnya rapat
dan padat, sedang pada jamur merang yang terbaik pada media bubur , diameternya 9,5 cm, miseliumnya rapat dan tipis.
Sedangkan untuk bibit f0 jamur tiram yang tidak baik ialah pada sumber nutrisi bubur (5,5 cm,), untuk merang pada sumber
nutrisi ekstrak (1,5 cm,).