dc.identifier.citation | Anderson, L., & Krathwohl, D. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing. New York: Longman. Arends, R.I. (2012). Learning to teach ninth edition. United States of America. McGraw-Hill. Balim, A.G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students’ Succes and Inquiry Learning Skills.Eurasian Journal of Educational Research, Vol.2, No.3. Brookhart, M. (2010). How to Assess HigherOrder Thinking Skills in Your Classroom. Virginia: ASCD. Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Carin, Arthur A. & Sund, Robert B. 1989. Teaching Science Through Discovery. Merrill Publishing Company: Ohio. Carrier, S. J. (2009). The Effects of Outdoor Science Lessons with Elementary School Students on Preservice Teachers’ Self-Efficacy. Journal of Collete, AT. & Chiappettta, E.L. (1994). Science Intruction in The Middle and Secondary School (3 rd .ed). New York: Merrill. Faridah. (2010). Efektivitas Metode Pembelajaran Inquiry Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI pada Siswa Kelas VIII Semester 1 SMP 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran 2010-2011. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang. Howe, et all. (2009). A Guide for Teacher. London: Routledge. Johnson, E.B. (2009). Contextual Teaching & Learning: Menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna. (Terjemahan Ibnu Setiawan). Thousand Oaks: Corwin Press, Inc. Joolingen, W. V. (1999). Cognitive Tools for Discovery Learning. International Journal of Artificial Intelligence in Education (1999), 10, 385-397. Kaufman, J.C., Plucker, J.A., & Baer, J. (2008). Essentials Of Creativity Assesment. Hoboken: Jhon Willey & Sons, Inc. Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelass IV. Jakarta: Depdiknas. Kemendikbud. (2016). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan Penelitian dan Meador, K.S. (1997). Creative Thinking and problem solving for Young Learners Gifted Treasury Series (Versi Elektronik). United State Of America: Teacher Ideas Press Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J. 2014.Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook Edition 3. USA : Sage Publications Moore, K.D. (2015). Effective instructional strategies: from theory to practice fourth edition. California: Sage. Munandar & Utami. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Prasetyo, Z.K. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu Untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas Serta Menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY Soliman, S.A.Hsc. (2005). Systems And Cretive Thinking. Cairo: University Press. Shen,M.M. (2007). Pembelajaran penemuan terbimbing IPA di sekolah dasar untuk meningkatkan hasil belajar ditinjau dari kemandirian siswa, Tesis Magister, tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta. Stenberg, R.J. 2003. Creative Thinking in the Classroom. Scandinavian Journal of Education Research. 47 (3) 325-38. Suyono & Haryanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. | in_ID |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan langkah-langkah implementasi discovery
learning berwawasan lingkungan pada muatan pelajaran sains; (2) Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada
muatan pelajaran sains melalui implementasi discovery learning berwawasan lingkungan. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian yaitu siswa kelas III sekolah dasar. Penelitian dilaksanakan dalam 3
(tiga) siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 (dua) pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)implementasi discovery learning berwawasan lingkungan dilaksanakan dengan langkah-langkah: (a)Orientation; (b)Problem Statement; (c)Data Collection; (d)Data Processing; (e)Verification dan(f)Generalization, (2)Implementasi
discovery learning berwawasan lingkungan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada muatan
pelajaransains, terbukti hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, siklus I
hasil tes mencapai 73,33% termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 86,67% termasuk
dalam kategori amat baik. Pada siklus III hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa kembali mengalami meningkat hingga
93,33% dan termasuk kategori amat baik. Dengan demikian, kemampuan berpikir kreatif siswa sudah menunjukan
ketercapaian pada indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu
≥85%. | in_ID |