Pengelolaan Sisa Dan Bekas Kain Denim Menjadi Produk Pelengkap Fashion dan Elemen Interior
View/ Open
Date
2017-12-13Author
Santoso, Felycia
Wijaya, Florentina Tamariska
Ibrahim, Stefanie
Metadata
Show full item recordAbstract
Ide pengelolaan dan pemanfaatan sisa dan bekas kain denim menjadi produk pelengkap fashion dan elemen interior berawal dari tugas mata kuliah Creativepreneurship yang diadakan oleh program studi desain interior Universitas Kristen Petra. Sumber utama kain denim sebagai bahan pembuat produk pelengkap fashion dan elemen interior berasal dari sisa permak jeans, sisa produksi garmen, dan pakaian berbahan denim bekas konsumsi. Material sisa dan bekas kain denim dipilih karena keberadaannya yang berlimpah dan belum banyak orang mau mengolahnya menjadi suatu produk baru yang lebih bernilai guna dan bernilai jual. Meresponi masalah sisa dan bekas kain denim, prinsip 4R (Reuse, Recycle, Recovery, Revalue) diterapkan dalam proses pengelolaan dengan tujuan untuk menciptakan produk yang lebih bernilai guna. Prinsip 4R dalam proses rekayasa material diterapkan dengan mengaplikasikan beberapa teknik, sehingga menghasilkan kain denim dengan bermacam variasi tekstur, bentuk dan warna. Teknik tersebut antara lain adalah pengkakuan denim, bleaching, cat, burn out, dan beberapa teknik lainnya. Dengan melakukan rekayasa pada sisa dan bekas kain denim, diharapkan dapat meningkatkan nilai estetis, nilai guna dan nilai jual. Metode pelaksanaan yang dipakai dalam ide pengelolaan sisa dan bekas kain denim yakni dengan mengadopsi lima tahapan dari metode Design Thinking. Melalui rekayasa pada sisa kain denim dapat dihasilkan produk berupa beberapa jenis tas seperti sling-bag, clutch serta sarung bantal. Selain produk diatas, sisa dan bekas kain denim ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Hasil rekayasa material ini potensial untuk dikembangkan menjadi produk lanjutan khususnya bagi UKM (Usaha Kecil Menengah) maupun industri.