Show simple item record

dc.contributor.authorSantoso, Felycia
dc.contributor.authorWijaya, Florentina Tamariska
dc.contributor.authorIbrahim, Stefanie
dc.date.accessioned2017-12-30T02:19:47Z
dc.date.available2017-12-30T02:19:47Z
dc.date.issued2017-12-13
dc.identifier.citationIDEO. (2012), “Design Thinking for Educator v.2” Jayanti, E., and Rusmiyati, S., (2014), “Pengaruh Ketebalan Kain Denim terhadap Hasil Jadi Hiasan Unfinish Dengan Posisi Arah Serat Serong Pada Rompi”, E-Journal Edisi Yudisium Universitas Negeri Surabaya. Vol. 3 (2) pp. 26-33 Nathanael, D., and Panggabean, R., (2013), “Eksplorasi Denim dengan Teknik Destruktif” Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, Vol. 2 (1) pp. 1-6 Rachmawati, I., and Singke, J., (2013), “Pengaruh Perbandingan Aseton dengan Air terhadap Hasil Jadi Creping pada Kain Denim”, eJournal Edisi Yudisium Univeristas Negeri Surabaya, Vol. 2 (1) pp. 43-47 Sari, F. I., and Prihatina, Y. I., (2015), “Pengaruh Warna Dasar Denim Terhadap Hasil Jadi Pembentukan Motif Batik Lukis dengan Teknik Bleaching pada Rok” E-Journal Edisi Yudisium Universitas Negeri Surabaya, Vol. 4 (2) pp. 8-14 Subekti, S., (2009), “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat” Majalah Ilmiah Universitas Pandanaran, Vol. 7 (14)in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9509
dc.description.abstractIde pengelolaan dan pemanfaatan sisa dan bekas kain denim menjadi produk pelengkap fashion dan elemen interior berawal dari tugas mata kuliah Creativepreneurship yang diadakan oleh program studi desain interior Universitas Kristen Petra. Sumber utama kain denim sebagai bahan pembuat produk pelengkap fashion dan elemen interior berasal dari sisa permak jeans, sisa produksi garmen, dan pakaian berbahan denim bekas konsumsi. Material sisa dan bekas kain denim dipilih karena keberadaannya yang berlimpah dan belum banyak orang mau mengolahnya menjadi suatu produk baru yang lebih bernilai guna dan bernilai jual. Meresponi masalah sisa dan bekas kain denim, prinsip 4R (Reuse, Recycle, Recovery, Revalue) diterapkan dalam proses pengelolaan dengan tujuan untuk menciptakan produk yang lebih bernilai guna. Prinsip 4R dalam proses rekayasa material diterapkan dengan mengaplikasikan beberapa teknik, sehingga menghasilkan kain denim dengan bermacam variasi tekstur, bentuk dan warna. Teknik tersebut antara lain adalah pengkakuan denim, bleaching, cat, burn out, dan beberapa teknik lainnya. Dengan melakukan rekayasa pada sisa dan bekas kain denim, diharapkan dapat meningkatkan nilai estetis, nilai guna dan nilai jual. Metode pelaksanaan yang dipakai dalam ide pengelolaan sisa dan bekas kain denim yakni dengan mengadopsi lima tahapan dari metode Design Thinking. Melalui rekayasa pada sisa kain denim dapat dihasilkan produk berupa beberapa jenis tas seperti sling-bag, clutch serta sarung bantal. Selain produk diatas, sisa dan bekas kain denim ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Hasil rekayasa material ini potensial untuk dikembangkan menjadi produk lanjutan khususnya bagi UKM (Usaha Kecil Menengah) maupun industri.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherBuku Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi dan Perancangan Industri (RAPI) XVI Tahun 2017in_ID
dc.subject4R (reuse, recycle, recovery, revalue)in_ID
dc.subjectjeansin_ID
dc.subjectkain denimin_ID
dc.subjectmaterial sisa dan bekasin_ID
dc.subjectteknik rekayasain_ID
dc.titlePengelolaan Sisa Dan Bekas Kain Denim Menjadi Produk Pelengkap Fashion dan Elemen Interiorin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record