Penentuan Lokasi Base Transceive Station (BTS) Bersama di Kota Semarang dengan Model Set Covering Problem
View/ Open
Date
2018-03Author
Nurwidiana, N
Syakhroni, Akhmad
Hamirudin, H
Metadata
Show full item recordAbstract
Jumlah base transceiver station (BTS) semakin meningkat dari tahun ketahun berbanding lurus dengan tingkat permintaan konsumen yang harus dilayani oleh pengguna jasa telekomunikasi. Saat ini tercatat 185 tower BTS berdiri di kota Semarang yang digunakan 4 operator seluler GSM untuk dapat menjangkau permintaan konsumen. Banyaknya BTS mengakibatkan langit kota dipenuhi dengan bangunan tower yang mengganggu estetika kota. Hal ini terjadi karena operator-operator jaringan masih menggunakan tower untuk menara BTS sendiri-sendiri. Padahal menara BTS dapat menampung 5 operator seluler. Dengan penggunaan BTS secara bersama-sama diharapkan mampu memberikan penghematan biaya operasional yang harus dikeluarkan operator seluler, dan dapat menjaga nilai estetika kota Semarang. Untuk itu diperlukan penentuan lokasi BTS bersama yang optimal, agar dapat mencakup semua wilayah dengan jumlah BTS paling sedikit. Penelitian ini akan melakukan penentuan lokasi-lokasi yang optimal untuk mendirikan BTS bersama namun tetap mencover seluruh area permintaan pelanggan.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi titik-titik BTS existing saat ini untuk dapat memperoleh titik-titik optimum lokasi BTS bersama di kota semarang yang dapat mencover seluruh permintaan pelanggan seluler di Kota Semarang yang terdapat di 279 titik. Dengan menggunakan model set covering problem ditemukan jumlah optimal yang dapat digunakan sebagai BTS Bersama yakni sebanyak 61 BTS. Penurunan jumlah tersebut bersamaan dengan penghematan biaya operasional sebesar Rp 462.627.600.000 dari biaya awal sebesar Rp 695.822.000.000 menjadi Rp 233.194.400.000, atau turun sebanyak 66,49%.