Pengelompokan Stasiun Kerja untuk Menyeimbangkan Beban Kerja dengan Metode Line Balancing
View/ Open
Date
2018-03Author
Susetyo, Joko
Sodikin, Imam
Nugroho, Adityo
Metadata
Show full item recordAbstract
Proses produksi yang berlangsung di perusahaan sarung tangan belum berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan lintasan. Ketidakseimbangan lintasan dalam kegiatan produksi dapat dilihat dari menganggurnya beberapa stasiun kerja, sedangkan di stasiun kerja lainnya tetap bekerja secara penuh. Hal tersebut mengindikasikan beban kerja operator tidak seimbang, sehingga perlu menyeimbangkan beban kerja operator untuk memenuhi permintaan konsument. Penelitian ini bertujuan untuk penyeimbangan stasiun kerja sehingga meningkatkan performansi lintasan dan penentuan jumlah tenaga kerja optimal berdasarkan beban kerja operatori. Parameter lintasan produksi yang digunakan adalah efisiensi lintasan, balance delay dan smoothing indeks. untuk menyeimbangkan beban kerja menggunakan metode work load analysis, kemudian untuk meningkatkan performansi lintasan menggunakan 3 metode line balancing yaitu metode bobot posisi, metode pembebanan berurut dan metode pendekatan wilayah sebagai pembanding usulan perbaikan.
Berdasarkan hasil pembahasan sebelum pengelompokan kerja menggunakan metode line balancing terdapat 18 stasiun kerja dengan menghasilkan efisiensi lintasan 27,54% , balance delay 72,46%, dan smoothing index 440,31. Setelah dilakukan pengelompokan menjadi 6 stasiun kerja menghasilkan efisiensi lintasan 82,58% , balance delay 17,42%, dan smoothing index 99,52. Dari hasil penyeimbangan beban kerja dengan metode work load analysis menghasilkan usulan jumlah operator yang optimal untuk memenuhi permintaan konsumen dari Bulan Juli 2017 – Desember 2017, yaitu pada bulan Juli 110 operator, Agustus 146 operator, September 146 operator, Oktober 147 operator, November 148 operator dan Desember 148 operator.