Show simple item record

dc.contributor.authorSusetyo, Joko
dc.contributor.authorSodikin, Imam
dc.contributor.authorNugroho, Adityo
dc.date.accessioned2018-05-25T05:44:26Z
dc.date.available2018-05-25T05:44:26Z
dc.date.issued2018-03
dc.identifier.citationHadiyanto, T, H, 2005, Studi Perbandingan Penentuan Optimasi Jumlah Tenaga Kerja dengan Metode Work Load Analysis, Work Force Analysis dan Algoritma Tibrewala, Skripsi: Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Nasution, A., H, 1999, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Guna Widya: Surabaya. Purnomo, H , 2003, pengantar Teknik Industri, Edisi 1, cetakan 1, Graha Ilmu, Yogyakarta. Wignjosoebroto. S, 2008, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu: Teknik Analisis.id_ID
dc.identifier.issn2621-0789
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9791
dc.description.abstractProses produksi yang berlangsung di perusahaan sarung tangan belum berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan lintasan. Ketidakseimbangan lintasan dalam kegiatan produksi dapat dilihat dari menganggurnya beberapa stasiun kerja, sedangkan di stasiun kerja lainnya tetap bekerja secara penuh. Hal tersebut mengindikasikan beban kerja operator tidak seimbang, sehingga perlu menyeimbangkan beban kerja operator untuk memenuhi permintaan konsument. Penelitian ini bertujuan untuk penyeimbangan stasiun kerja sehingga meningkatkan performansi lintasan dan penentuan jumlah tenaga kerja optimal berdasarkan beban kerja operatori. Parameter lintasan produksi yang digunakan adalah efisiensi lintasan, balance delay dan smoothing indeks. untuk menyeimbangkan beban kerja menggunakan metode work load analysis, kemudian untuk meningkatkan performansi lintasan menggunakan 3 metode line balancing yaitu metode bobot posisi, metode pembebanan berurut dan metode pendekatan wilayah sebagai pembanding usulan perbaikan. Berdasarkan hasil pembahasan sebelum pengelompokan kerja menggunakan metode line balancing terdapat 18 stasiun kerja dengan menghasilkan efisiensi lintasan 27,54% , balance delay 72,46%, dan smoothing index 440,31. Setelah dilakukan pengelompokan menjadi 6 stasiun kerja menghasilkan efisiensi lintasan 82,58% , balance delay 17,42%, dan smoothing index 99,52. Dari hasil penyeimbangan beban kerja dengan metode work load analysis menghasilkan usulan jumlah operator yang optimal untuk memenuhi permintaan konsumen dari Bulan Juli 2017 – Desember 2017, yaitu pada bulan Juli 110 operator, Agustus 146 operator, September 146 operator, Oktober 147 operator, November 148 operator dan Desember 148 operator.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherIENACO (Industrial Engineering National Conference) 6 2018id_ID
dc.subjectbeban kerjaid_ID
dc.subjectline balancingid_ID
dc.subjectstasiun kerjaid_ID
dc.subjectwork load analysisid_ID
dc.titlePengelompokan Stasiun Kerja untuk Menyeimbangkan Beban Kerja dengan Metode Line Balancingid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record