Show simple item record

dc.contributor.authorBate, Dominikus Victorius
dc.contributor.authorKaryanto, Puguh
dc.contributor.authorRindarjono, Moh. Gamal
dc.date.accessioned2018-05-30T02:53:28Z
dc.date.available2018-05-30T02:53:28Z
dc.date.issued2018-04
dc.identifier.citation[1] Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Manggarai Tahun 2017. [2] Barus, B., 1999. Pemetaan Bahaya Longsoran Berdasarkan Klasifikasi Statistik Peubah Tunggal Menggunakan SIG: Studi Kasus Daerah Ciawi – Pincak – Pacet, Jawa Barat, Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan; Vol. 2, No 1, April 1999, hal. 7 – 16. [3] BNPB. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No. 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Jakarta. [4] Cardona, O. D, Aalst, Maarten K. Van. 2012. Determinants of risk : exposure and vulnerability. Cambridge University Press, Cambridge, UK, and New york, NY, USA, pp.65-108. [5] Hadmoko, Danang Sri, Lavigne, Sartohadi, (2010), Lanslide Hazard and Risk Assesment and Their Application in Risk Management and Landuse Planing in Eastern Flank of Menoreh Mountains, Yogyakarta Privince, Indonesia, Natural Hazard 54, 623-642. [6] Nawawi. 2012. PenelitianTerapan. Yogyakarta : Gajah Mada University Pers. [7] Selby, M. J. (1985). Earth’s Changing Surface an Introduction to Geomorphology. Clarendon Press. Oxford. [8] Sudradjat, A., 1987. Forecating and Mitigation of Geologic Hazard in Indonesia, Prepared for WHO / Indonesia Inter Regional Workshop on Disaster Praparedness and Health Management, Jakarta, November 2 – 6, 1987. [9] Sugiyono. 2016. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. [10] Suharini , E., 2014. Gomorfologi ( Gaya, Proses, dan Bentuk Lahan ). Yogyakarta : Ombak [11] Undang – Undang No. 24 Tahun 2007 pasal 1 ayat 17id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9863
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bahaya tanah longsor di Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur Tahun 2017. Penilitian ini merupakan jenis penelitian deskripsi kualitatif dengan pendekatan spasial dan dirancang menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan satuan lahan di Kecamatan Cibal, sedangkan sampelnya adalah satuan lahan di Kelurahan atau Desa yang memiliki karakteristik longsor. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi lapangan dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik skoring sehingga dapat diketahui tingkat bahaya tanah longsor di Kecamatan Cibal. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat bahaya tanah longsor di Kecamatan Cibal berasarkan hasil skoring dan pembobotan terhadap parameter, ada tiga kategori bahaya tanah longsor yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat bahaya longsor rendah memiliki luas sebesar 1.112,31 ha atau 10,21%, tingkat bahaya longsor sedang sebesar 4.593,79 ha atau 42,18%, dan tingkat bahaya longsor tinggi sebesar 5.183,86 ha atau 47,61% dari luas daerah Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai sebesar 1088,89 Ha.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2018id_ID
dc.subjectTanah longsorid_ID
dc.subjectBahaya tanah longsorid_ID
dc.titleAnalisis Tingkat Bahaya Tanah Longsor di Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timurid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record