dc.identifier.citation | Ekawati,D. 2017. “Pertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Tiram dan Jamur Merang pada Media Biji Kacang Hijau dan Kedelai Hitam”. Skripsi. Jurusan Biologi, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fiantiningsih. 2017. “Pertumbuhan Miselium Bibit F1 Jamur Tiram dan Jamur Merang pada Biji Padi dan Kacang Panjang”. Skripsi. Jurusan Biologi, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rakhmawati,N. 2014. “Formulasi dan Evaluasi Sifat Sensoris dan Fisikokimia Produk Flakes Komposit Berbahan Dasar Tepung Tapioka, Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris.L) dan Tepung Konjac (Amorphophallus oncopillus). Jurnal Teknosains Pangan. Vol 3 (1). Retnowati,Y. 2012. “Pertumbuhan Kapang Monascus purpureus, Aspergillus flavus, dan Penicillium sp. Pada Media beras, jagung, dan kombinasi beras jagung”. Skripsi. Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. Sani,B. 2016. Asyiknya Budidaya Jamur Diperkotaan (udara panas). Jakarta : Kata Pena. Suparti., Karimawati,N. 2017. “Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dan Jamur Merang (Volvariella volvaceae) pada Media Ubi Talas pada Konsentrasi Berbeda”. Bioeksperimen ISSN 2460-1365. Vol 3(1). Utama,Z.H. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Marjinal. Yogyakarta : CV Andi offset. Yumna,H. 2014. Studi Komperatif Beberapa Media Bibit Induk dan Media Bibit Produksi Terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur Merang (Volvariella volvacea Bil. Sing.) [Tesis], Universitas Andalas, Padang. Yusuf. 2014. “Pemanfaatan Kacang Hijau Sebagai Pangan Fungsional Mendukung Diversifikasi Pangan Di Nusa Tenggara Timur”. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. | id_ID |
dc.description.abstract | Kacang Hijau dan Kacang Merah memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang dapat digunakan sebagai media alternatif pembibitan F1 dari jamur tiram dan jamur kuping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F1 jamur tiram dan jamur kuping pada media kacang hijau dan kacang merah. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor yang dilakukan dalam 3 kali pengulangan. Faktor 1 jenis jamur bibit (J), faktor 2 variasi media biji (M). Parameter yang diukur adalah pertumbuhan panjang miselium bibit F1 jamur tiram dan jamur kuping. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian setelah 14 hari inokulasi diperoleh panjang miselium bibit F1 jamur tiram terbaik yaitu 4,7 cm pada perlakuan jamur tiram media kacang merah. Panjang miselium jamur kuping terbaik yaitu 4,3 cm pada perlakuan jamur kuping media kacang merah. Pertumbuhan panjang miselium bibit F1 terendah yaitu 3,6 cm pada jamur kuping media kacang hijau. Berdasarkan hasil penelitian, maka biji kacang hijau dan biji kacang merah dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bibit F1 jamur tiram dan jamur kuping. | id_ID |