Aktivitas Antibakteri pada Sabun Cair Daun Sintrong dan Serai dengan Pelarut Methanol dan Etanol
Abstract
Sabun yang dipasarkan pada umumnya menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh terutama kulit karena dapat mengakibatkan iritasi. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya iritasi dilakukan pembuatan sabun alternatif dengan bahan alami dan ramah lingkungan. Adapun bahan alami yang dapat digunakan diantaranya daun sintrong dan serai, karena mengandung saponin, tanin, flavonoid, alkanoid yang bersifat anti bakteri. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada sabun cair dari daun sintrong dan serai menggunakan pelarut polar. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan analisis Two Way Anova. Faktor 1 yaitu bahan (B), B1 : simplisia daun sintrong dan simplisia serai (25% : 75%), B2 : simplisia daun sintrong dan simplisia serai (50% : 50%), B3 : simplisia daun sintrong dan simplisia serai (75% : 25%) dan faktor 2 yaitu pelarut (P), P1 : pelarut methanol, P2 : pelarut etanol 96%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan ukuran diameter zona hambat bakteri, dengan diameter paling tinggi pada perlakuan B1P1 memiliki ukuran diameter rata-rata 3,31 cm. Disimpulkan sabun yang paling efektif digunakan adalah sabun dengan perlakuan B1P1 karena memiliki daya hambat yang lebih besar.