Show simple item record

dc.contributor.authorIntan, Uci Nurmala
dc.contributor.authorAsngad, Aminah
dc.date.accessioned2019-08-08T02:08:08Z
dc.date.available2019-08-08T02:08:08Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationAdiningsih, Yuni. 2013. “Teknologi Proses Ekstraksi Tokofenol dari Rumput Laut sebagai Sumber Vitamin E pada Sabun Mandi.” Jurnal Riset Teknologi Industri 7(13): 44-50. Fatmalia, Nurbani dan Efi Sunariska Dewi. 2018. “Uji Efektivitas Rebusan Daun Suruhan (Peperomia pellucida) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus.” Jurnal Sains 8(15): 8-15. Haryati, Nur Aini., Chairul Saleh dan Erwin. 2015. “Uji Toksisitas dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Merah Tanaman Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium Walp.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.” Jurnal Kimia Mulawarman 13(1): 35-40. Lestari, Tresna., Agnis Nurmala, dan Mira Nurmalasari. 2015.” Penetapan Kadar Polifenol dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sintrong (Crassocephalum crepidiodes (Benth.) S. moore).” Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada 13(1): 107-112. Pangestuti, Indria Eka., Sumardianto dan Ulfah Amalia. 2017. “Skrining Senyawa Fitokimia Rumput Laut Sargassum sp. dan Aktivitasnya sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli.” Saintek Perikanan 12(2): 98-102. Paramita, Nanda., Andhi Fahrurroji, dan Bambang Wijianto. 2014. “Optimasi Sabun Cair Ekstrak Etanol Rimpang Zingiber officinale Rosc. var.rubrum dengan Variasi Minyak Jarak dan Kalium Hidroksida.” J. Trop. Pharm. Chem. 2(5): 272-282. Setiawan, Farid Agus. 2017. Statistik Terapan Untuk Penelitian Pendidikan dan Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing. Verawati, P. Anita., Khairul Anam, dan Dewi Kusrini. 2013. “Identifikasi kandungan Kimia Ekstrak Etanol Serai Bumbu (Andropogon citratus D.C) dan Uji Efektivitas Repelen terhadap Nyamuk Aedes aegypti.” Jurnal Sains dan Matematika 21(1): 20-24.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11328
dc.description.abstractSabun yang dipasarkan pada umumnya menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh terutama kulit karena dapat mengakibatkan iritasi. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya iritasi dilakukan pembuatan sabun alternatif dengan bahan alami dan ramah lingkungan. Adapun bahan alami yang dapat digunakan diantaranya daun sintrong dan serai, karena mengandung saponin, tanin, flavonoid, alkanoid yang bersifat anti bakteri. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada sabun cair dari daun sintrong dan serai menggunakan pelarut polar. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan analisis Two Way Anova. Faktor 1 yaitu bahan (B), B1 : simplisia daun sintrong dan simplisia serai (25% : 75%), B2 : simplisia daun sintrong dan simplisia serai (50% : 50%), B3 : simplisia daun sintrong dan simplisia serai (75% : 25%) dan faktor 2 yaitu pelarut (P), P1 : pelarut methanol, P2 : pelarut etanol 96%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan ukuran diameter zona hambat bakteri, dengan diameter paling tinggi pada perlakuan B1P1 memiliki ukuran diameter rata-rata 3,31 cm. Disimpulkan sabun yang paling efektif digunakan adalah sabun dengan perlakuan B1P1 karena memiliki daya hambat yang lebih besar.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titleAktivitas Antibakteri pada Sabun Cair Daun Sintrong dan Serai dengan Pelarut Methanol dan Etanolid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record