Desain Prototipe Antifouling pada Pengembangan Teknologi Pemantauan untuk Budidaya Laut di Wakatobi
View/ Open
Date
2019-04Author
Widyanto, Salasi Wasis
Ma'muri, M
Prasetiawan, Nanda Radhitia
Metadata
Show full item recordAbstract
Biofouling adalah penempelan dan akumulasi organisme hidup pada permukaan substrat yang terbenam di laut. Organisme ini dapat saja melekat sementara maupun permanen pada permukaan material yang ditempelinya. Secara alami kehadirannya adalah peristiwa yang wajar dan tidak dianggap sebagai gangguan jika menempel pada substrat alami. Namun kenyataannya penempelan tersebut tidak hanya terjadi pada substrat alami, tetapi juga terjadi pada berbagai sarana kepentingan manusia seperti kapal, dermaga, dan objek lain yang dibenamkan di laut seperti perangkat statis untuk keperluan pemantauan dan pengawasan, baik berbentuk purwarupa (prototype) maupun produk jadi (finish goods). Diantara piranti pemantauan yang terkena imbas negatif dari biofouling adalah prototype hasil perekayasaan teknologi pemantauan untuk budidaya laut yang diaplikasikan di pesisir pantai Desa Waha, Kabupaten Wakatobi. Penempelan biofouling pada prototype ini dalam waktu yang relatif singkat menyebabkan kinerja visualisasi kamera dan sistem sensor terganggu. Menjawab latar belakang tersebut, maka dibuatlah desain prototype baru sebagai tujuan penelitian ini untuk meminimalisasi pertumbuhan biofouling, sehingga permasalahan dapat tereduksi dan lebih memberikan jeda signifikan bagi frekuensi maintenance. Alat dan bahan dalam penelitian ini adalah perangkat terdahulu yang terkontaminasi biofouling berupa piranti sensor parameter kualitas air laut, IP Camera, dan acrylic housing dari kedua piranti utama tersebut, serta bahan lamun yang digunakan sebagai bahan pelapis casing. Metode yang diterapkan meliputi metodologi perekayasaan secara umum yang terdiri dari desain konseptual, eksplorasi, observasi, desain awal, dan desain rinci. Hasil desain menggambarkan prototype baru yang telah dilengkapi perangkat berupa wiper untuk menghalau microfouling dari kepala sensor dan mata kamera serta bahan yang bisa memperlambat dan melindunginya dari penempelan biofouling berupa tumbuhan lamun yaitu bahan ramah lingkungan dengan perlakuan sedemikian rupa, sehingga dapat difungsikan sebagai bahan cat antifouling untuk melindungi casing. Kesimpulannya adalah desain yang dibuat memungkinkan teratasinya gangguan kinerja dari visualisasi kamera dan sistem sensor karena telah tersedianya perangkat dan bahan yang bisa meminimalisasi perkembangbiakkan elemen-elemen dari biofouling.