Pengelolaan Sampah Kawasan Pantai
Abstract
Salah satu permasalahan dalam pengembangan kegiatan perekonomian di kawasan pantai atau pesisir adalah pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di kawasan pesisir ini masih menjadi grey area, belum ada peraturan yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab pengelola sampah pesisir sehingga pengelolaan belum berjalan efektif. Terdapat dua jenis sampah di kawasan pantai yaitu sampah dari aktivitas wisata dan sampah bawaan dari laut. Metode penelitian secara kualitatif dan kuantitatif melalui survey, observasi dan wawancara ke Instansi Pemerintah, masyarakat dan LSM . Aspek yang dikaji adalah aspek teknis operasional pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemrosesan akhir, aspek kelembagaan, pembiayaan dan peraturan. Lokasi kajian di Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Lombok Barat , Kabupaten Lombok Utara dan Pulau Seribu, DKI Jakarta. Sedangkan data primer dilakukan sampling timbulan, komposisi sampah di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu. Sampling komposisi sampah menggunakan metode uji komposisi sampah berdasar SNI 19-3964 - 1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Sampel Timbulan Sampah dan Komposisi Sampah dan komposisi sampah berdasar IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), 2006. Pengelolaan sampah di pantai dan kepulauan di daerah studi umumnya berupa pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan belum berbasis 3 R. (Reduce, Reuse, Recycle). Pengelolaan sampah di kepulauan hanya mengandalkan penimbunan di pulau dan pengangkutan yang dilakukan oleh kapal pengangkut sampah ke TPA. Sampah pantai terdiri atas sampah dari daratan yang timbul akibat aktivitas sekitar pantai yang jumlahnya tergantung pada jumlah pengunjung, jenis fasilitas penunjang, seperti hotel/penginapan, restoran, dan sampah bawaan dari laut yang dipengaruhi musim. Hasil sampling sampah di Pulau Untung Jawa pada hari kerja adalah sebesar 5,06 m3/hari dan pada akhir pekan sebesar 5,79 m3/hari. Sementara timbulan sampah bawaan laut dengan rata – rata timbulan sampah bawaan laut adalah 7,67 m3/hari. Sampah di daratan didominasi sampah organik (47-66) %. sedangkan sampah bawaan umumnya didominasi an organik 64,74%.