dc.identifier.citation | Asdak, C. (1995). Hydrology and Watershed Management. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. B.Y.Liu M.A. et al. (2001). Slope Length Effects on Soil Loss for Step Slopes. The 10th International Soil Conservation Organization Meeting held Mei, 24-29, 1999 at Purdue University and the USDA-ARS Soil Erosion Research Laboratory. Barling RD, and Moore, ID. (1994). Role of buffer strips in management of waterway pollution: a review. Environ Manage 1994;18(4):543–58. Chow, VT.(1964). Handbook of applied hydrology. New York: McGraw-Hill. Clark B, Wallace J. (2003). Global connections: Canadian and world issues. Toronto, Canada: Pearson Education Canada, Inc. Cochrane, T. A. and D. C, Flanagan. (1999). Assessing water erosion in small watershed using WEPP with GIS and digital elevation models. J. Soil Water Conserv. 54(4): 678‐685. Harrington,W. et al. (1985). “Policies for non-point source water pollution control.” J. Soil Water Conserv 1985;40(1):27–32. Hazarika, M.K & Honda, H. (2001). “Estimation of Soil Erosion Using Remote Sensing and GIS, Its Valuation & Economic Implications on Agricultural Productions.” The 10th International Soil Conservation Organization Meeting at Purdue University and the USDA-ARS Soil Erosion Research Laboratory. Kevi, M and Yoshino, K. (2010). “Evaluation of The Economic Effects of Soil Erosion Risk on Agricultural Productivity Using Remote Sensing: Case of Watershed in Tunisia. International Archives of the Photogrammetry.” Remote Sensing and Spatial Information Science, Volume XXXVIII, Part 8, Kyoto Japan. Renzetti, S. (2006). Canadian agricultural water use and management. Department of Economics Working Paper Series, Brock University, Canada. Zingg, A.W. (1940). “Degree and length of land slope as it affects soil loss in runoff.” Agricultural Engineering,21, 59-64. | en_US |
dc.description.abstract | Erosi tanah adalah masalah lingkungan yang utama di DAS Manjuto. Hal ini juga memiliki implikasi ekonomi, serta
konsekuensi sosial dan lingkungan. Faktor-faktor kunci yang berkontribusi pada tinggi rata-rata erosi tanah tahunan adalah
praktek-praktek pertanian yang tidak bagus, curah hujan tahunan yang tinggi, dan topografi bergelombang. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengevaluasi tingkat erosi tanah tahunan di DAS Manjuto dengan mengidentifikasi dan menghitung
risiko erosi tanah menggunakan SIG, berdasarkan model elevasi digital (DEM). Untuk mengetahui status dan tingkat erosi
tanah di DAS Manjuto, tingkat erosi tanah tahunan ditentukan dengan menggunakan data penginderaan jauh. Sebuah
Normalized Difference Vegetations Index (NDVI) yang berasal dari data penginderaan jauh (Spot-5) yang digunakan dalam
penelitian ini untuk menilai penutup vegetatif. Sebuah model erosi tanah yang dikembangkan untuk mengintegrasikan NDVI
dan kemiringan tanah untuk memperkirakan tingkat erosi tanah tahunan. Risiko erosi (TBE) Peringkat dilakukan dalam
hirarki fraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat erosi tanah telah meningkat dari 0,78 mm/tahun di 2000-1,78
mm/tahun pada tahun 2009. Disimpulkan bahwa SPT 41, 42, dan 47 harus dalam prioritas utama, sedangkan SPT 2, 39 40,
dan 45 sebagai prioritas menengah untuk dilestarikan melalui program pencegahan erosi. | en_US |