Show simple item record

dc.contributor.authorFatimah, Nuraini
dc.date.accessioned2013-07-30T09:14:46Z
dc.date.available2013-07-30T09:14:46Z
dc.date.issued2013-06-06
dc.identifier.citationCarnegie, Dale. 1986. Cara yang Paling Tepat dan Mudah untuk Berbicara dan Berpidato. Bandung: Pioner Jaya. Choi, M. S., An, J.Y.dan Choi, TT.S. 2008. Effects of sesse of humor and humor style on Korean adolescents’ leadership. Paper presented at the amarican Psychological Association 2008 Convention. Choi, T.S, Choi , M.S, & An, J.Y (2008). Mediating effects of interpersonal relationship skills among a sesse of humor, humor style, and leadership skill in korean adolescents. Paper presented at the amarican Psychological Association 2008 Convention. Cooper, K., Robert, dan Sawaf, Ayman .1999. Executive EQ - Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan Organisasi. Terjemahan Alex Trikuntjoro Widodo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Gauter, Dick. 1988. The Humor of Cartoon. New York: A Pegrige Book. Danandjaja, James. 1997. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain- lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti. Darmansyah. 2009. ”Pembelajaran Menggunakan Sisipan Humor dalam Mata Pelajaran Matematika” .Jurnal Kependidikan (Universitas Negeri Padang), Vol.10 Nomor 1, halaman: 31-32. Fadhil, Bahajat. 2007. Tertawa Tidak Haram karena Allah dan Rasul pun Tertawa! Terjemahan oleh Chairul Anwar. 2007. Surakarta: Aulia Press Solo.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Hendarto, Priyo. 1990. Filsafat Humor. Jakarta: Karya Megah. Husen, Ida Sundari. 2001. “Yang Lucu dalam Lelucon Perancis”. Dalam Rahayu Hidayat (Ed.), hlm 348-379. Meretas Ranah Bahasa, Semiotika, dan Budaya. Jogjakarta: Yayasan Bentang Budaya. Kusmartiny, Enny. 1993. “Dibalik Karya Para Kartunis Indonesia”. Femina, No.20 Th.XXI, hal. 41-42. Martin, R. 2003. “Sense of humor”. Dalam S. J. Lopez& C.R. Snyder (Ed.), Positive Psychological assessment A handbook of models and measures (pp. 313-316) Washington, DC: American Psycological Association. Maryanto.2013. Kurikulum "Struktur Teks" (online), (http://edukasi.kompas.com/read/2013/04/03/ 02291869/Kurikulum.Struktur.Teks, diakses 25 April 2013). Mohammad, Goenawan. 2008. “Tawa” (online), ( http://jojoncenter.blog.com/2008/11/21/tawa/#mor e-4162096, diakses 25 April 2013). Tempo. Edisi 35/XXXVII 20 Oktober 2008. Muthiah, Hani. 2012. “Penggunaan Media Teks Dongeng dalam Pembelajaran Menganalisis Teks Anekdot Baik Melalui Lisan maupun Tulisan” (online), (http://hannyputerifatullah.blogspot.com/2013_03_01_archive.html , diakses 25 April 2013). Bandung: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasundan. Setiawan, Arwah. 1990. “Teori Humor”. Astaga, No.3 Th.III, hal. 34-35. Sirait, Charles Bonar. 2007. Kiat Sukses Berbicara di Depan Publik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Shapiro, E. Lawrence.1997. Mengajarkan “Emotional Inteligent” pada Anak. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Soedjatmiko, Wuri. 1992. “Aspek Linguistik dan Sosiokultural di dalam Humor”. Dalam Bmbang Kaswanti Purwo (Ed.). Pellba 5 : Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya Kelima. Jakarta: Kanisius. Staton, F. Thomas. 1992. Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik. (Metode-metode Mengajar Modern dalam Pendidikan Orang Dewasa)- Terjemahan Prof.J.F. Suhadi. 1989. Humor dalam Kehidupan. Jakarta: Gema Press. Sujoko. 1982. Perilaku Manusia dalam Humor. Jakarta: Karya Pustaka. Wachid, Sahari Nor. 2010. “Peningkatan kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan anekdot sebagai suber belajar pada siswa kelas XI IPA-1 SMA Brawijaya Smart school (BBS) Malang”. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Wachidah, Siti. 2004. Pembelajaran Teks Anekdot. Jakarta: Departemen Penddidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjut Pertama. Widjaja, A.W. 1983. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara. Wijana, I dewa Putu. 1995. “Pemanfaatan Teks Humor dalam Pegajaran Aspek- Aspek Kebahasaan”, II/1995. Halaman 23-30. Yumartati. A. 2011. Kajian implikatur wacana humor anekdot sufi dari nasrudin: Kajian Pragmatik”. Basastra (Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra). Vol: XXV, Nomor: 2 . hal 21- 46. Yogyakarta.: Gress Press.en_US
dc.identifier.isbn978-979-1032-64-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3335
dc.description.abstractHumor sebagai salah satu sumber rasa gembira, mungkin, sudah menyatu dengan kelahiran manusia. Manusia memiliki dan menimbulkan naluri mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sejak masih bayi. Sejak bayi dilahirkan, hampir semua ibu melatihnya menyukai dan mengekspresikan kegembiraan. Hampir setiap saat, ibu mengusahakan dan merangsang anaknya suka tertawa girang. Hal ini menunjukkan bahwa Humor mungkin sudah ada bahkan sebelum manusia mengenal bahasa. Kebutuhan tertawa itu pun berkembang dan tetap ada hingga dewasa. Manusia hidup dengan naluri kuat untuk mencari kegembiraan dan hiburan (Hendarto, 1990).en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectKompetensi Bahasaen_US
dc.titleTeks Anekdot Sebagai Sarana Pengembangan Kompetensi Bahasa Dan Karakter Siswaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record