• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia
    • Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia
    • Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penilaian Ranah Afektif Dalam Menulis Cerpen Menyongsong Kurikulum 2013

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (263.9Kb)
    Date
    2013-06-01
    Author
    Rahayu, Hartati
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penilaian ranah afektif merupakan penilaian yang mencakup banyak dimensi yang antara lain mencakup watak perilaku perasaan, sikap, minat, emosi, dan motivasi. Ranah afektif merupakan salah satu ranah yang perlu dikembangkan, diiventori karena secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik. Tujuan utama dalam penilaian ranah afektif, khususnya dalam menulis cerpen adalah sebagai pedoman bagi guru untuk meningkatkan keberhasilan belajar-mengajar siswa. Sesuai dengan kompetensi dasar 2.5. mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII dalam kurikulum 2013 bahwa siswa diharapkan memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam pengungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri dan orang lain. Maka, dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman yang pernah dialami siswa. Penilaian ranah afektif dalam menulis cerpen dapat dijadikan alat untuk mengetahui sikap dan minat siswa dalam menulis cerpen. Adapun jenis-jenis skala yang dapat digunakan, misalnya skala Likert dan pengukuran minat. Instrumen yang digunakan dalam penilaian ranah afektif tidak berbentuk tes, melainkan bentuk non-tes. Bentuk non-tes adalah angket atau kuesioner, pedoman pengamatan, atau pedoman wawancara. Penilaian ranah afektif diharapkan dapat dicontoh oleh para guru sehingga dapat menunjang keberhasilan belajar siswa yang lebih optimal. Di samping itu, untuk mengetahui kegagalan dalam belajar-mengajar apakah dari faktor akademik atau faktor afektif.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3358
    Collections
    • Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV